A. Latar Belakang
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan
universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif bertujuan untuk menuntun
siswa untuk melakukan hal positif sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal
sehingga dapat membentuk karakter baik yang akan bermanfaat untuk
mereka kelak, hal ini selaras dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Menurut KHD, dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan namun
pendidik (pamong) memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan
arah dan membahayakan dirinya. Seorang pendidik dapat memberikan
tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak
juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi
kemerdekaan anak lain.
Keyakinan kelas/sekolah menjadi pondasi dalam menciptakan budaya
positif. Keyakinan kelas merupakan nilai-nilai universal yang diyakini bersama,
berasal dari dalam diri dan tanpa paksaan. Budaya positif diawali dengan
perubahan paradigma tentang teori kontrol, yaitu semua perilaku manusia
pasti mempunyai tujuan yang dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Sehingga dengan adanya keyakinan kelas akan memotivasi siswa
secara intrinsik.
Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan
karakter siswa. Sehingga perlu adanya pemahaman dan upaya kolaboratif dari
seluruh warga sekolah untuk menciptakan budaya positif. Dalam hal ini, guru
mempunyai peran yang sangat signifikan, yaitu bertanggung jawab dalam
menciptakan suatu lingkungan positif yang saling mendukung, saling belaja
saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik; dari
kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga
sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari kebiasaan-kebiasaan baik
akan membentuk sebuah budaya positif bersama seluruh warga sekolah.
Langkah awal dalam menciptakan budaya positif dengan membuat
kesepakatan kelas bersama siswa. Kesepakatan kelas ini tentang aturan-aturan
yang disepakati guru dan siswa secara demokratis yang bertujuan untuk
membantu guru dan siswa dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif
sehingga semua siswa dapat belajar dengan rasa tenang, aman dan nyaman.
Kesepakatan kelas berupa kalimat positif, mudah dipahami, dibuat secara
tertulis dan ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat serta bisa ditinjau
untuk kembangkan kembali.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari aksi nyata ini adalah:
1) Mewujudkan budaya positif di kelas dan sekolah melalui penerapan
kesepakatan kelas sehingga siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia,
bertanggung jawab, mandiri dan peduli.
2) Memberikan pengalaman kepada guru dan siswa dalam merumuskan
kesepakatan kelas
C. Tolok Ukur
1) Terbentuknya kesepakatan kelas untuk menguatkan keyakinan kelas antara
guru dan siswa
2) Guru dan siswa konsisten dalam menjalankan keyakinan kelas
3) Terciptanya budaya positif di kelas maupun sekolah
D. Linimasa Tindakan yang akan dilakukan
Beberapa hal yang saya lakukan agar tindakan aksi nyata ini lebih terarah
sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat adalah:
1) Membuat perencanaan (Minggu ke-4 bulan Agustus 2022)
2) Mengkomunikasikan perencanaan dengan kepala sekolah (Minggu ke-4
bulan Agustus 2022)
3) Meninjau kembali perencanaan setelah berkonsultasi dengan kepala
sekolah (Minggu ke-4 bulan Agustus 2022)
4) Melaksanakan tindakan aksi nyata
Merumuskan kesepakatan kelas bersama siswa (Minggu ke-1 bulan
September 2022)
Melakukan kolaborasi dengan wali kelas, guru bk dan rekan sejawat
untuk mengontrol perilaku siswa (Minggu ke-1 sampai ke-5 bulan
September 2022)
5) Melakukan refleksi dan evaluasi (Minggu ke-5 bulan September 2022)
6) Melaporkan hasil tindakan aksi nyata (Minggu ke-4 bulan September 2022)
E. Dukungan yang dibutuhkan
1) Dukungan moral dan materil dari kepala sekolah
2) Dukungan dari rekan sejawat
3) Dukungan dari orang tua siswa
4) Dukungan dari stakeholder
5) Komitmen siswa untuk konsisten menerapkan kesepakatan kelas dalam
mewujudkan budaya positif
F. Dokumentasi
                                           Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H