Gambar 1. Tampak depan makam Ratu Malang.
Gambar 2. Tampak belakang makam Ratu Malang.
Gambar 3. Tampak samping kiri makam Ratu Malang.
Gambar 4. Tampak samping kanan makam Ratu Malang.
Gambar 5. Tampak atas makam Ratu Malang.
Tiga Fungsi DKV: Identitas, Informasi dan Promosi dalam Makam Ratu Malang
Fungsi identitas pada makam berfokus pada bagaimana desain makam atau situs pemakaman merepresentasikan identitas.Â
Gambar 6. Kain pada makam Ratu Malang.
Peletakan Batik Truntum pada makam Ratu Malang merupakan inisiatif para peziarah sekaligus usaha untuk meremajakan makam. Hal ini menunjukan keinginan menjaga kehormatan dan kesakralan makam Ratu Malang, serta menjadi simbol masyarakat yang menjaga tradisi. Menurut teori Weber, tindakan masyarakat itu merupakan tindakan sosial affectual, yaitu tindakan yang didorong oleh aspek emosional dari peziarah (Roshanbahar, 2015). Bentuk penghormatan tersebut juga diimplementasikan pada payung di makam yang memperkuat identitas Ratu Malang sebagai tokoh yang dihormati.
Gambar 7. Posisi makam dibagi menjadi 3.
Representasi identitas sosial juga terlihat pada peletakan kijing yang dibagi menjadi tiga lokasi dan kedudukan yang berbeda. Semakin tinggi makam, semakin tinggi pula kelas sosialnya, begitu juga sebaliknya.
Gambar 8. Makam Ratu MalangÂ
Fungsi informasi pada makam Ratu Malang terdapat pada tulisan yang ada di depan makam Ratu Malang, "Kanjeng Ratu Mas Malang, Garwa Dalem I.S.K.S Amangkurat I, Nurdi Keputren", yang menginformasikan bahwa Ratu Malang merupakan istri dari Amangkurat I.
Gambar 9. Penanda makam Ratu Malang
Fungsi Promosi pada makam tersebut dibuktikan dengan berlangsungnya prosesi adat legitimasi dalang dan sinden purwa yang dapat mempromosikan dan mempertahankan relevansi makam tersebut di masyarakat.
Analisis Sila Estetika Desain
Lihat Analisis Selengkapnya