Mohon tunggu...
Trisna Anggraeni
Trisna Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa beasiswa BPDPKS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan Pendidikan dalam Negeri Melalui Beasiswa BPDPKS

3 Juli 2024   10:54 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:07 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Medan, 25 Juni 2024- Semua orang khususnya masyarakat di Indonesia pasti terbiasa mendengar pepatah " tuntutlah ilmu sampai ke negeri China" yang mana artinya sebagai insan harus terus mencari ilmu setinggi--tingginya dengan harapan dengan pendidikan yang baik tersebut maka mampu mengangkat derajatnya dan memperoleh kehidupan yang layak. 

Banyak orang yang sedari awal sudah mampu untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dengan dukungan finansial keluarga atau orang tua masing-masing, namun banyak juga yang tidak dapat mendapatkan pendidikan lanjutan yang layak. 

Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau , hal ini menyebabkan tidak meratanya taraf pendidikan di pelosok Indosesia terkendala jarak, sosial dan ekonomi, banyak anak bangsa yang harus mengubur mimpi pendidikan nya dalam dalam karena hal ini.

 Pemerataan pendidikan tegas diatur dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang mana berbunyi (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 

Oleh karena itu, seharusnya tidak ada warga negara yang tidak dapat pendidikan yang layak di negeri ini namun kenyataan di lapangan seringkali tidak sesuai dengan apa yang dicita citakan oleh Undang-Undang. Mulai dari keterbatasan akses pendidikan, kompetensi pendidik, dan juga beasiswa pendidikan. Berbagai cara sudah dilakukan agar bagaimana pendidikan dapat diterima oleh semua orang.

Banyak lembaga pemerintah ataupun swasta memberikan bantuan pendidikan kepada yang membutuhkan baik secara jalur prestasi dan juga yang kurang mampu, namun, seringkali tidak tepat sasaran.

Contohnya seperti sebuah perkebunan perkebunan kelapa sawit memberikan beasiswa untuk karyawan atau anak karyawan yang bekerja dibawah naungan perusahaan tetapi terbatas disitu saja padahal masih memiliki jangkauan yang lebih luas. Pihak swasta seperti perkebunan memberikan beasiswa dengan harapan mampu mendapatkan SDM yang mampu bekerja di industri perkebunan saat ini.  

Oleh karena permintaan yang tinggi terhadap SDM yang berkualitas yang mampu bersaing didunia perkebunan , maka BPDPKS hadir dan menjawab tantangan tersebut, hal ini seperti secercah harapan baik bagi pemberi beasiswa dan juga penerima beasiswa.

Industri perkebunan kelapa sawit saat ini menjadi salah satu sektor industri yang berada di garis paling depan untuk kemajuan bangsa selain industri migas, dilihat dari terus bertumbuhnya luas lahan perkebunan kelapa sawit, ditemukan nya banyak varietas unggulan kelapa sawit, penemuan penemuan baru di kelapa sawit seperti energi biodiesel yang sedang digaungkan di saat ini, juga produksi turunan kelapa sawit seperti CPO dan CPKO sebagai energi alternatif yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menunjang kemajuan ini semua dibutukan SDM yang berkompetensi tinggi dan kaya akan inovasi terbaru. 

BPDPKS sebagai lembaga penghimpun dana dan penyalur bekerja sama dengan kurang lebih total 23 institusi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia dengan 55 jurusan yang berkaitan dengan perkebunan khususnya kelapa sawit. Melalui kerjasama ini BPDPKS menyeleksi insan insan berkualitas untuk masuk dan bergabung di kampus terpilih dan bekerja di bidang perkebunan kelapa sawit.

Beasiswa sawit hadir untuk memberikan akses tempat pendidikan terbaik bagi putra-putri bangsa yang ingin berkarir di bidang perkebunan kelapa sawit. Melalu beasiswa ini diharapkan mampu mencetak SDM berkinerja tinggi di bidang perkebuan, serta dapat membantu perusahaan untuk berkembang lebih baik lagi dan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas untuk semua orang.

Penulis sendiri merupakan satu diantara 655 orang penerima beasiswa BPDPKS tahun 2020 dan diterima di salah satu kampus yaitu AKPY (Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta) D-1 dengan prodi pembibitan  kelapa sawit diantara lima Institusi pendidikan yang menjadi pilihan dan 17 prodi lainnya. 

Banyak hal yang didapat oleh penulis selama berkuliah , mulai  dasar pengenalan kelapa sawit, banyak melakukan praktikkum lapangan baik di kebun Ungaran ataupun perkebunan di luar kampus yang membuat penulis banyak mengetahui tentang kelapa sawit, dan sebelum lulus penulis langsung diberkangkat ke Kalimantan Timur untuk berorientasi langsung dengan kebun yang bekerja sama dengan kampus yaitu PT. BPEJ. 

Disana penulis ditempatkan di learning station milik perusahaan untuk belajar secara langsung bersama orang orang yang sudah ahli dibidang kelapa sawit, lalu ditempatkan untuk MOA (Masa Orientasi Pendidikan) ke PT. KAL , setelah dari orientasi tersebut penulis langsung bekerja di perusahaan yang ditetapkan yaitu PT. CAK, hal yang dirasakan oleh penulis adalah sangat tertantang karena apa yang sering ditakutkan oleh banyak orang ketika bekerja di Kalimantan tidak terjadi, penulis merasa sangat senang karena bisa langsung bekerja seetlah tamat kuliah dan dapat membantu meringankan beban orang Tua dan perusahaan tempat penulis bekerja juga terdapat 6 orang lainnya yang menerima beasiswa sawit dan bekerja di perusaahan yang sama.

Perjuangan penulis di industri kelapa sawit tidak berhenti disitu saja, setelah bekerja selama 2 tahun di Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Kutai Barat Kecamatan Damai di PT. CAKM sebagai krani sipil banyak pengalaman baik yang didapat selain gaji yang cukup besar juga pengalaman bekerja yang tidak didapat di tempat lain. 

Pada tahun 2023 ketika BPDPKS membuka kembali pendaftaran beasiswa sawit , penulis mendaftarkan diri lagi untuk melanjutkkan kuliah dan lulus di program D-IV Budidaya Perkebunan di ITSI atau Insitut Teknologi Sawit Indonesia yang sebelumnya bernama STIP-AP, berkuliah disini penulis semakin terpacu untuk menjadi seorang yang akan bekerja kembali di bidang kelapa sawit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun