Mohon tunggu...
Trisna Aulia Putri Anjani
Trisna Aulia Putri Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Self Diagnosis dan Bahayanya bagi Kesehatan Mental Remaja

12 Desember 2021   20:20 Diperbarui: 13 Desember 2021   16:43 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selain itu, diketahui jika pada usia tersebut remaja sedang berusaha untuk mencari jati dirinya serta adanya rasa keingintahuan terhadap sesuatu yang baru atau dikenal dengan masa labil. Pada masa ini pula remaja akan dengan mudah terpengaruh terhadap informasi baru atau pola perilaku baru. 

Sehingga, bagi remaja melakukan self diagnosis sangat berbahaya karena kurangnya kemampuan kontrol diri. kurangnya pengalaman serta minimnya pengetahuan.

Tanpa disadari kegiatan mendiagnosis diri sendiri ini memberikan dampak yang kurang baik bagi diri sendiri dan orang lain karena dapat menyebabkan salah diagnosis. Dalam hal ini bagi dirinya sendiri akan menyebabkan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dapat membuat dirinya diliputi perasaan was-was dan gelisah, sehingga dapat menjerumus kearah yang berbau negatif. 

Selain itu, melakukan diagnosis diri sendiri terkait dengan gangguan mental dapat menyebabkan hubungan antara suatu individu dengan individu lannya atau kelompok masyarakat menjadi renggang bahkan dapat rusak.

Kegiatan ini tentunya dapat memberikan dampak yang buruk terhadap kesehatan mental remaja, karena seringkali terdapat fakta bahwa sebenarnya seseorang tersebut memiliki mental yang sehat, namun karena melakukan self diagnosis seseorang tersebut terus-menerus kepikiran yang dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia yang justru memberikan dampak yang buruk terhadap Kesehatan psikis maupun fisiknya. 

Selain itu, kegiatan ini dapat menyebabkan remaja tersebut mengalami gangguan kesehatan mental yang nyata bahkan dapat menimbulkan gangguan mental yang lebih parah.

Setelah memperoleh informasi yang telah ia butuhkan maka seseorang akan berusaha untuk cara atau obat untuk meringankan gejala tersebut. Jika, pada awalnya seseorang tersebut telah mendapatkan informasi yang salah maka besar kemungkinan jika pengobatannya pun salah. 

Resiko dari mengonsumsi obat yang salah sangatlah besar karena mengonsumsi obat yang keliru tidak akan menyebabkan gejala menjadi ringan. Hal tersebut justru menyebabkan adanya ketergantungan terhadap obat-obatan tertentu.

Mendiagnosis diri sendiri ini hanya menimbulkan kepanikan secara berlebihan terhadap diri sendiri mengenai sesuatu yang kenyataanya belum memiliki kebenaran yang pasti. Self diagnosis ini menyebabkan menumpuknya berbagai macam pikiran-pikiran negatif dalam pikiran seseorang yang dapat merusak kesehatan diri sendiri maupun memburuknya hubungan dengan orang lain.

Oleh karena itu, hindarilah melakukan diagnosis diri sendiri. Apabila mengalami keluhan, alangkah baiknya jika berkonsultasi dengan Dokter yang merupakan ahli kesehatan jiwa atau psikolog. 

Dengan melakukan konsultasi langsung dengan psikolog atau psikiater maka akan memperoleh kejelasan terhadap gejala yang dialaminya serta bagaimana pengobatan yang harus dijalaninya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun