Mohon tunggu...
Trisha CornelliaD
Trisha CornelliaD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lika-Liku Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja: Masyarakat Abai, Remaja Jadi Lalai!

1 Juni 2022   20:08 Diperbarui: 1 Juni 2022   20:08 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Bahkan jika KKR berjalan dengan maksimal, KKR hanya dapat meraih sebagian dari remaja Indonesia. Secara singkat, KKR merupakan program pendidikan kesadaran kesehatan seksual yang dilakukan oleh teman sebaya. Siswa yang terpilih akan menjalani pelatihan di puskesmas kemudian meneruskan pengetahuan tersebut kepada teman sebayanya. Namun, ini berarti remaja yang tidak bersekolah tidak dapat diraih oleh program KKR. Nyatanya, terdapat 0,65% remaja umur Sekolah Dasar, 6,77% remaja umur Sekolah Menengah Pertama, dan 21,47% remaja umur Sekolah Menengah Atas yang tidak bersekolah (Badan Pusat Statistik, 2021). Sehingga sejumlah remaja di Indonesia sama sekali tidak memiliki akses informasi tentang program PKPR.


Dengan demikian, terdapat dua permasalahan utama yang menjadi penghambat remaja untuk mengakses pelayanan kesehatan reproduksi, yakni permasalahan kognitif dan permasalahan psikososial. Permasalahan kognitif yang berhubungan dengan rendahnya pengetahuan remaja akan adanya pusat pelayanan kesehatan reproduksi dapat diatasi dengan cara meningkatkan publikasi di media telekomunikasi dan media cetak. Sedangkan, permasalahan psikososial yang berupa perasaan takut dan malu untuk mengunjungi pusat pelayanan kesehatan reproduksi dapat diatasi dengan mengubah persepsi buruk masyarakat mengenai pelayanan kesehatan reproduksi itu sendiri. Jika masyarakat lebih terbuka kepada pendidikan seksual serta pelayanan kesehatan reproduksi, remaja Indonesia juga pasti akan lebih mudah mengakses kedua hal tersebut sehingga menjadi lebih teredukasi, sehat, dan bijak dengan tubuh serta masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun