Mohon tunggu...
Tri Susanto
Tri Susanto Mohon Tunggu... -

keseimbangan untuk hidup lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Mudah Menutupi Ketidakmampuan dan Ketidakbecusan Jokowi sebagai Presiden

12 Agustus 2015   10:11 Diperbarui: 12 Agustus 2015   10:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Mudah Menutupi Ketidakmampuan dan Ketidakbecusan Jokowi sebagai Presiden
 

Artikel ini penulis buat untuk menunjukkan bagaimana presiden Jokowi, mentri-mentri,  projo, relawan dan sebagian pendukung dan pemilih Jokowi menutupi ataupun menyembunyikan ketidakmampuan dan ketidakbecusan pemerintahan Jokowi dalam mengelola negara terhadap masyarakat.
 

Bermula dari isu yang dihembuskan bahwa pendukung Prabowo akan mengacaukan pelantikan presiden terpilih Jokowi, KMP akan menggagalkan pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR/DPR. Kubu KMP akan mengacaukan jalannya pemerintahan Jokowi. Lalu serangan-serangan pemerintah terhadap partai-partai yang tergabung di KMP sampai pada pembunuhan karakter kepada individu maupun personal yang tergabung dalam barisan Prabowo-Hatta.
 

Dalam perjalanannya pendukung-pendukung militan Jokowi mulai memilah dan memilih mana dari mereka (KMP+Demokrat) yang bisa dijadikan sasaran empuk. Pendukung Jokowi akan menimbang-nimbang sasarannya.
 

1. Prabowo, sebagai aktor utama persaingan pilpres. Untuk menyerang Prabowo sangat tidak menguntungkan. Jika tuduhan yang selama pilpres digunakan untuk menghancurkan karir politik Prabowo, maka Prabowo sebagai panglima KMP akan menggunakan kekuatannya untuk "mengacaukan" pemerintahan Jokowi. Selain itu, pendukung Jokowi menyadari lemahnya kekuatan politik Jokowi didalam KIH. Lihat saja bagaimana kontroversi pencalonan Kapolri Budi Gunawan. Hadirnya Prabowo di Istana Bogor, menjadi angin segar bagi Jokowi dan pendukung-pendukungnya (pendukung yg tidak di KIH). Sehingga menjadi hal yang mustahil bagi pendukung-pendukung Jokowi (terutama yg ada di dunia maya) untuk menyerang Prabowo.
 

2. Golkar dan PPP. Perpecahan yang terjadi di Golkar dan PPP sangat banyak memberikan keuntungan pemerintahan Jokowi. Dengan pecahnya Golkar dan PPP, Jokowi tidak akan dipusingi oleh trik politik yang dilakukan oleh kedua partai itu. Terlalu menghabiskan energi jika pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya melakukan serangan ke Golkar dan PPP. Meskipun serangan-serangan ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Lihat saja bagaimana serangan kepada TVONE yang pemiliknya adalah Ical. Sulit untuk menemukan kritikan-kritikan pada MetroTV dari pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya ini. Karena jelas, MetroTV menjadi media plat merah di pemerintahan Jokowi.
 

3. Demokrat. Sikap politik partai Demokrat sebagai penyeimbang menjadi berkah bagi Jokowi maupun PDIP yang selama ini menjadi oposisi pemerintahan SBY. Demokrat terlihat malu-malu, hati-hati dan khawatir menjadi bulan-bulanan masyarakat dalam menyikapi jalannya roda pemerintahan. Namun, dengan sikap SBY dan Demokrat yang seperti itu bukan hal yang mustahil, Jokowi dan pendukung-pendukungnya juga menyerang SBY. Kita masih ingat bagaimana Jokowi menyalahkan pemerintahan sebelumnya karena tidak menaikkan BBM diawal pemerintahannya dan yang teranyar adalah menyalahkan pemerintahan SBY terkait RUU penghinaan presiden yang saat ini diajukan Jokowi ke DPR. Dalam hal menyalahkan SBY atau pemerintahan yang lalu, mulai dari projo, relawan, pendukung, mentri sampai Jokowi semua kompak satu suara menyalahkan pemerintahan SBY.
 

4. PAN. Sampai saat ini sangat sulit menemukan serangan-serangan yang dilakukan Jokowi maupun pendukung-pendukungnya. Hal yang terlihat adalah upaya untuk mengajak PAN bergabung ke dalam KIH. Jikapun ada serangan, ini hanya ditemukan pada Amien Rais yang jelas-jelas tidak menginginkan Jokowi sebagai presiden.
 

5. PKS. Menjadi partai yang paling mudah dan paling sering diserang oleh pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya. Kenapa dunia maya, karena pendukung-pendukung Jokowi bisa disebut sebagai keyboard warrior. Kata-kata yang paling sering ditulis oleh keyboard warrior adalah LHI, pushtun, sapi, fahri.
 

Dari lima poin diatas, jika diurutkan musuh utama dari pendukung-pendukung Jokowi adalah 1. PKS. 2. SBY 3. Amien Rais
 

Dari ketiga musuh utama keyboard warrior tersebut, jika dicari menggunakan Google artikel atau tulisan yang sifat nya menghina dan menghujat PKS menjadi objek yang paling banyak dihina dan dihujat.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun