Cara Mudah Menutupi Ketidakmampuan dan Ketidakbecusan Jokowi sebagai Presiden
Â
Artikel ini penulis buat untuk menunjukkan bagaimana presiden Jokowi, mentri-mentri, Â projo, relawan dan sebagian pendukung dan pemilih Jokowi menutupi ataupun menyembunyikan ketidakmampuan dan ketidakbecusan pemerintahan Jokowi dalam mengelola negara terhadap masyarakat.
Â
Bermula dari isu yang dihembuskan bahwa pendukung Prabowo akan mengacaukan pelantikan presiden terpilih Jokowi, KMP akan menggagalkan pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR/DPR. Kubu KMP akan mengacaukan jalannya pemerintahan Jokowi. Lalu serangan-serangan pemerintah terhadap partai-partai yang tergabung di KMP sampai pada pembunuhan karakter kepada individu maupun personal yang tergabung dalam barisan Prabowo-Hatta.
Â
Dalam perjalanannya pendukung-pendukung militan Jokowi mulai memilah dan memilih mana dari mereka (KMP+Demokrat) yang bisa dijadikan sasaran empuk. Pendukung Jokowi akan menimbang-nimbang sasarannya.
Â
1. Prabowo, sebagai aktor utama persaingan pilpres. Untuk menyerang Prabowo sangat tidak menguntungkan. Jika tuduhan yang selama pilpres digunakan untuk menghancurkan karir politik Prabowo, maka Prabowo sebagai panglima KMP akan menggunakan kekuatannya untuk "mengacaukan" pemerintahan Jokowi. Selain itu, pendukung Jokowi menyadari lemahnya kekuatan politik Jokowi didalam KIH. Lihat saja bagaimana kontroversi pencalonan Kapolri Budi Gunawan. Hadirnya Prabowo di Istana Bogor, menjadi angin segar bagi Jokowi dan pendukung-pendukungnya (pendukung yg tidak di KIH). Sehingga menjadi hal yang mustahil bagi pendukung-pendukung Jokowi (terutama yg ada di dunia maya) untuk menyerang Prabowo.
Â
2. Golkar dan PPP. Perpecahan yang terjadi di Golkar dan PPP sangat banyak memberikan keuntungan pemerintahan Jokowi. Dengan pecahnya Golkar dan PPP, Jokowi tidak akan dipusingi oleh trik politik yang dilakukan oleh kedua partai itu. Terlalu menghabiskan energi jika pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya melakukan serangan ke Golkar dan PPP. Meskipun serangan-serangan ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Lihat saja bagaimana serangan kepada TVONE yang pemiliknya adalah Ical. Sulit untuk menemukan kritikan-kritikan pada MetroTV dari pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya ini. Karena jelas, MetroTV menjadi media plat merah di pemerintahan Jokowi.
Â
3. Demokrat. Sikap politik partai Demokrat sebagai penyeimbang menjadi berkah bagi Jokowi maupun PDIP yang selama ini menjadi oposisi pemerintahan SBY. Demokrat terlihat malu-malu, hati-hati dan khawatir menjadi bulan-bulanan masyarakat dalam menyikapi jalannya roda pemerintahan. Namun, dengan sikap SBY dan Demokrat yang seperti itu bukan hal yang mustahil, Jokowi dan pendukung-pendukungnya juga menyerang SBY. Kita masih ingat bagaimana Jokowi menyalahkan pemerintahan sebelumnya karena tidak menaikkan BBM diawal pemerintahannya dan yang teranyar adalah menyalahkan pemerintahan SBY terkait RUU penghinaan presiden yang saat ini diajukan Jokowi ke DPR. Dalam hal menyalahkan SBY atau pemerintahan yang lalu, mulai dari projo, relawan, pendukung, mentri sampai Jokowi semua kompak satu suara menyalahkan pemerintahan SBY.
Â
4. PAN. Sampai saat ini sangat sulit menemukan serangan-serangan yang dilakukan Jokowi maupun pendukung-pendukungnya. Hal yang terlihat adalah upaya untuk mengajak PAN bergabung ke dalam KIH. Jikapun ada serangan, ini hanya ditemukan pada Amien Rais yang jelas-jelas tidak menginginkan Jokowi sebagai presiden.
Â
5. PKS. Menjadi partai yang paling mudah dan paling sering diserang oleh pendukung-pendukung Jokowi di dunia maya. Kenapa dunia maya, karena pendukung-pendukung Jokowi bisa disebut sebagai keyboard warrior. Kata-kata yang paling sering ditulis oleh keyboard warrior adalah LHI, pushtun, sapi, fahri.
Â
Dari lima poin diatas, jika diurutkan musuh utama dari pendukung-pendukung Jokowi adalah 1. PKS. 2. SBY 3. Amien Rais
Â
Dari ketiga musuh utama keyboard warrior tersebut, jika dicari menggunakan Google artikel atau tulisan yang sifat nya menghina dan menghujat PKS menjadi objek yang paling banyak dihina dan dihujat.
Â
Bagi para pendukung Jokowi, cara paling ampuh untuk menutupi ketidakmampuan dan ketidakbecusan presiden Jokowi dalam menahkodai Indonesia adalah mengangkat topik/isu negatif yang sudah masif. Topik apakah itu, tak lain adalah isu korupsi PKS. Terlebih pelaku korupsinya adalah presiden PKS yaitu LHI dan yang terbaru Gubernur Sumut yang juga kader PKS. Musuh-musuh PKS baik yang terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi sekarang kompak hadir dihadapan publik untuk "menghukum" PKS.
Â
Lalu siapakah musuh-musuh dari PKS. Diantaranya adalah:
Â
1. Musuh ideologis. Untuk kelompok ini, selama-lamanya akan terus memusuhi PKS. Individu-individu ini akan berhenti memusuhi PKS dengan cara merubah ideologi hidupnya.
Â
2. Musuh politik. Yang sangat jelas dari musuh politik PKS sekarang adalah KIH, Jokowi dan pendukung-pendukungnya. Kelompok ini akan berhenti menjadi musuh PKS jika PKS bergabung dalam koalisi mereka.
Â
3. Musuh dakwah. Bisa jadi, PKS sekarang menjadi musuh dakwah, karena pengaruh politik PKS yang tidak lagi sama seperti zaman PK. Banyak dari kalangan dakwah ini berharap PKS kembali ke khittahnya sebagai partai dakwah.
Â
Nah, dari tiga kelompok diatas, kelompok 1 & 2 selalu hadir ditengah-tengah publik dengan menggunakan bahasa yang kasar, tidak sopan, hina dalam menghujat dan menghakimi PKS. Bisa jadi kelompok ini menggunakan bahasa dan kata-kata tersebut karena pola pikir dan latar belakang nya diisi oleh hal-hal yang kasar, tidak sopan dan hina.
Â
Sementara untuk kelompok ketiga, mereka menggunakan bahasa-bahasa nasehat. Baik ketika bicara dihadapan publik maupun ketika berhadapan dengan simpatisan, kader dan pengurus PKS.
Â
Senjata lain selain mengalihkan kepada tema korupsi PKS adalah dengan mengalihkan kekacauan yang sekarang terjadi adalah karena kegagalan SBY dalam pemerintahan yang lalu.
Â
Jika kondisi Indonesia bertambah buruk, lalu Jokowi dan pendukung-pendukungnya menyalahkan pemerintahan sebelumnya, maka akan jadi medan peperangan antara Jokowi dan pemuja-pemujanya dengan SBY dan pendukung-pendukungnya.
Nampaknya kemampuan original dari projo, relawan, pendukung, mentri dan Jokowi adalah dengan mengangkat keburukan PKS dan menyalahkan pemerintahan sebelumnya di era SBY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H