Fandi terdiam, mencoba mencari kata-kata yang tepat. Namun, hatinya penuh penyesalan. "Aku tahu, aku sudah bodoh. Tapi aku ingin memperbaiki semuanya. Aku akan berubah, Sarah. Aku berjanji."
Sarah menatapnya dalam-dalam. "Janji? Kamu pikir janji itu cukup untuk menghapus semua luka ini? Kamu salah, Fandi. Aku... aku butuh waktu."
Sarah menghela napas dalam-dalam. Ia merasa kebingungannya semakin dalam. "Aku tidak tahu lagi, Fandi. Aku ingin percaya padamu, tapi... hatiku terlalu terluka."
Dengan penuh penyesalan, Fandi mengaku dan berjanji akan berubah. "Maafkan aku, Sarah. Aku memang salah. Tapi aku mencintaimu, sungguh," ucapnya dengan suara serak.Â
Sarah hanya diam. Hatiku ingin percaya, tapi luka itu masih begitu dalam.Â
Namun, Fandi tidak menyerah. "Aku akan berubah, Sarah. Aku janji. Biarkan aku membuktikan bahwa aku bisa menjadi suami yang lebih baik."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H