Peningkatan kegiatan di berbagai bidang pada khususnya sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi seperti yang diuraikan sebelumnya tentu menciptakan kesempatan kerja lebih luas, yang diharapkan dapat menyerap lebih banyak lagi angkatan kerja kita.Â
Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini tapi juga untuk ke depannya, karena pembangunan ibu kota negara baru yang diikuti pertumbuhan ekonomi dipastikan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja.
Yang perlu diperhatikan adalah upaya mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi.Â
Sesuai dengan tujuan pendidikan angkatan kerja kita harus memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi, etos kerja, berkepribadian, dan tangguh.
Penguasaan teknologi, khususnya teknologi informasi digital, menjadi satu dari sekian prasyarat penting yang harus dimiliki. Tentu mengingat saat ini dan untuk ke depannya umat manusia akan semakin banyak memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk membantu pekerjaan di semua bidang.
 4. Mendorong tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru
Pembangunan di ibu kota negara baru diharapkan dapat menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang akan membuat perekonomian semakin bergerak.
Pembangunan sarana dan prasarana ibu kota negara baru secara langsung dan tidak langsung dapat diharapkan untuk memberikan dampak pada tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya di lingkungan setempat.
Hal ini tentu bisa terwujud bila UMKM yang ada dapat menjamin kualitas dan tersedianya volume produk / jasa yang sesuai dengan standar dan kebutuhan yang diperlukan.
Kolaborasi di antara pelaku UMKM menjadi kunci untuk dapat lebih berperan dalam kegiatan ekonom, serta membuka kesempatan bagi para pengusaha lokal, dan UMKM untuk memajukan perekonomian nasional dengan mengedepankan potensi dalam negeri.
5. Mempromosikan aspek budaya dan pariwisata Kalimantan di mata dunia
Selama ini aspek budaya Betawi telah cukup banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan warga dunia internasional karena letak ibu kota berada di Jakarta yang diwarnai oleh budaya Betawi. Ondel-ondel, misalnya, menjadi satu dari sekian banyak ikon yang sudah sangat familiar ketika orang menyebut Jakarta.