Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Renungan Hari Pahlawan Nasional 2021

12 November 2021   00:09 Diperbarui: 12 November 2021   13:29 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga penari menampilkan seni tari kuda lumping menyemarakkan peringatan hari pahlawan nasional (10/11). | Dokpri

Selain itu hadir juga Kang Buset dari Wongso Art dan Eyang Sedjatiningsih seorang pelukis berusia 80 tahun yang masih produktif berkarya hingga saat ini, Pak Herman pelindung seni ebeg Banyumas, Kang Jarot dari Dewan Kesenian Banyumas, Kang Riyanto penari lengger Lanang dari Banyumas, Kang I'ang dari Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi), Anastasia Wiwik penulis novel, dll.

Saat acara resmi dimulai, dipanjatkan doa menggunakan bahasa Jawa yang disebut dengan Puja Bakti Praja. Pada sessi ini bunga mawar dan melati warna merah dan putih, disajikan di tengah panggung. Sementara dupa dibakar, gamelan ditabuh dan rebab digesek, sebagai sarana untuk menciptakan suasana sekhidmat mungkin pada saat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia.  

Sebagai puncak acara, dengan dipandu Mbah Gobed diadakan pemotongan tumpeng yang ujungnya kemudian diserahkan kepada perwakilan generasi muda dengan disertai pesan untuk melanjutkan semangat juang para pahlawan dengan berkarya untuk kemajuan negeri dan menjaga serta melestarikan budaya sebagai jatidiri bangsa.

Gairah berkesenian dan daya berkreasi yang menciptakan keindahan dan keharmonisan, yang dapat mengolah rasa, cipta dan karsa untuk mewujudkan karya yang bermanfaat, memperhalus budi pekerti semacam ini benar-benar memberikan inspirasi.

"Mengingat masih dalam suasana pandemi, kegiatan ini dikemas secara sederhana dan kekeluargaan, dengan membatasi jumlah tamu undangan," kata Kang Kirlan sebagai ketua Goramas, sambil menyampaikan permohonan maaf bila ada sesuatu yang kurang tepat dalam menjamu para tamu undangan. Juga tidak lupa diucapkan terima kasih kepada Kang  Ade selaku pemilik Kafe Pandawa, dan berbagai pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

Penulis (kiri) dan beberapa seniman Banyumas. | Dokpri
Penulis (kiri) dan beberapa seniman Banyumas. | Dokpri

Semoga tulisan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun