Kesehatan adalah modal utama untuk beraktivitas menjalani hidup dan meraih kesuksesan. Pada saat kesuksesan telah diraih pun, hidup akan sia-sia jika kita jatuh sakit. Kesuksesan menjadi lengkap bila kita dalam keadaan sehat.
Sejak sekira dua tahunan ini orang diingatkan kembali kepada arti pentingnya nilai kesehatan tersebut. Anjuran untuk melaksanakan protokol kesehatan pun semakin kuat disosialisasikan, mengingat kian luasnya persebaran wabah virus Covid-19 di negara kita.
Tidak hanya melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi juga gencar dilakukan dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh. Namun yang tidak kalah penting tentu adalah selalu menjalankan gaya hidup sehat dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.
Ini bukan saja soal makan makanan sehat dan bergizi, olahraga teratur, menghindari stress berlebihan dan menjaga akal budi kita agar tetap berpikir positif namun juga jangan lupa menjaga kebersihan lingkungan hidup di tempat tinggal dan sekitar kita.
Jangan biarkan sampah rumah tangga menumpuk terlalu lama hingga berhari-hari di lingkungan tempat tinggal karena dapat mengundang tumbuhnya aneka macam bakteri dan virus yang dapat merugikan kesehatan.
Ada dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah rumah tangga berupa materi yang mudah hancur atau membusuk, misalnya sisa sayuran atau tanaman, kertas, dsb.
Sementara sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah hancur atau terurai oleh mikroba, misalnya tas kresek, kemasan plastik, peralatan elektronik atau lampu yang tak dapat digunakan lagi, dsb.
Letakkan sampah dalam dua kantong atau dua tempat sampah yang berbeda sesuai jenisnya. Pisahkan juga sampah-sampah yang kering bila nanti ada yang bisa mendaur ulang sampah tersebut tanpa kotor dan bau.
Bila di lingkungan tempat tinggal anda terdapat bank sampah, hubungi atau jalin kerjasama untuk melakukan pengelolaan sampah. Bank sampah adalah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pengelolaan sampah.
Tujuan dari pengelolaan tersebut adalah supaya sampah dapat memiliki nilai ekonomi. Melalui pemilahan yang tepat, Â sampah dipilih sesuai kategori dan diupayakan dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Sampah organik diubah menjadi pupuk kompos, sedang sampah non organik ditangani lebih khusus untuk dapat digunakan kembali atau didaur ulang jika masih memungkinkan.
Dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kita dapat menekan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
PT Pegadaian dalam peran sertanya mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat telah menjalin kerjasama dengan sejumlah bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari 3 Juli hingga 24 Juli 2021. Pemenang akan diumumkan pada 17 Agustus 2021.
Ada sekitar 70 bank sampah yang hingga saat ini terus bergerak melayani masyarakat dalam pemilahan dan pengelolaan sampah.
Kerja sama tersebut dilakukan melalui sekitar 64 kantor area Pegadaian yang ada di hampir seluruh kabupaten di Indonesia.
Kegiatan yang bertajuk Award 2021 Memilah Sampah Menabung Emas itu diadakan dalam rangka memperluas jangkauan dampak (multiflier effect) program Memilah Sampah Menabung Emas untuk masyarakat di sekitar lokasi bank sampah binaan PT Pegadaian agar bergerak melakukan kegiatan pemilahan sampah rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
Detail pelaksanaan kegiatan lomba Memilah Sampah Menabung Emas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan lomba diselenggarakan secara serentak di 70 bank sampah binaan Pegadaian selama periode Juli (3 Juli - 24 Juli 2021);
2. Peserta lomba adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi bank sampah binaan yang mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran. Peserta menyetorkan sampah yang telah dipilah sesuai jenisnya ke bank sampah binaan Pegadaian setiap hari Sabtu pukul 08.00 s.d 12.00 selama periode lomba;l.
3. Masing-masing jenis sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat akan ditimbang dan memproleh nilai ekonomisnya masing-masing. Jenis-jenis sampah yang diterima berikut dengan nilai ekonomisnya adalah sbb.: Plastik (Rp 3000/kg), Kertas (Rp 2500/kg), Kardus (Rp 2000/kg) dan Logam (Rp 4.000/kg).
4. Masing-masing peserta memperoleh bukti setor sampah dari pengurus Bank Sampah yang diketahui dan disahkan oleh PIC Kantor Area Pegadaian. Selanjutnya PIC Kantor Area Pegadaian melaporkan rekapitulasi penjualan per jadwal penimbangan dan rekapitulasi penjualan akhir kepada Panitia/ Divisi KBL PT Pegadaian (Persero).
5. Hasil penjualan sampah kemudian dikonversikan ke dalam Tabungan Emas Pegadaian berdasarkan perhitungan akumulasi penjualan di akhir periode lomba/ jadwal penimbangan terakhir. Bagi peserta yang belum memiliki rekening Tabungan Emas Pegadaian akan mendapatkan kode voucher Tabungan Emas di akhir periode lomba/jadwal penimbangan terakhir untuk membuka Rekening Tabungan Emas melalui pengurus Bank Sampah yang menjadi agen pegadaian.
6. Peserta dapat ditetapkan sebagai pemenang apabila memenuhi jumlah setoran sampah akumulatif minimal seberat 100 kg. Pengumuman pemenang dilakukan di akhir periode lomba berdasarkan kategori volume sampah terbanyak yang berhasil dikumpulkan. Panitia menyediakan Hadiah (Top up TE) untuk pemenang I mendapatkan Rp 2.000.000, pemenang II mendapatkan Rp 1.000.000 dan pemenang III mendapatkan Rp 500.000.
Berikut di bawah ini adalah keterangan Ibu Nindy PT Pegadaian Area Purwokerto terkait pelaksanaan lomba tersebut yang saya temui saat berkunjung di Bank Sampah Srayan Makarya Purwokerto beberapa waktu lalu.
Dalam video di atas juga tampak suasana pemilahan sampah yang dilakukan di Bank Sampah Srayan Makarya. Saya juga sempat mewawancarai Pak Supriyanto pengelola bank sampah tersebut.
Dalam situasi pandemi yang masih melanda, kita harus terus menjaga protokol kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan rumah tinggal kita. Jaga kesehatan dan kebersihan badan kita, jaga pula kebersihan lingkungan di sekitar kita. Sebagai bangsa yang tangguh, kita telah melalui banyak ujian dan cobaan. Insya Allah kita bisa melalui pandemi ini dengan baik.
Jaga protokol kesehatan dan jaga pula kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal kita. Lebih utama lagi tentu adalah menjaga kebersihan hati agar tetap berpikir sehat dan optimis, jaga solidaritas dan kepedulian kepada lingkungan sosial di sekitar kita. Insya Allah hal tersebut juga dapat meningkatkan imunitas kita lebih baik lagi secara alamiah.
Salam tangguh
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H