Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Baik untuk Anak Sendiri

16 Juni 2021   12:42 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:49 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayesha Deandra Shafiyya, kelas II MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, saat mengerjakan tugas dibimbing guru secara online. | Dokpri

Tugas tersebut tidak ringan dan menuntut tanggung jawab besar dari guru, dan orang tua / wali, mengingat hal ini dapat berpengaruh terhadap proses pembinaan dan pendidikan anak sebagai siswa dalam meraih prestasi akademik dan bagi masa depannya.

Beberapa anak berhasil berkembang dengan bakat dan kemampuannya, tapi tidak sedikit anak yang bakat dan kemampuannya belum tergali atau bahkan tidak ditemukan.

Satu hal mendasar yang harus disepakati adalah bahwa setiap manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan bakat dan potensi masing-masing.

Orang tua anak yang belajar di tingkat dasar dan menengah pada khususnya harus memahami dasar argumentasi tersebut di atas sebagai motivasi untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan dan membina bakat serta kemampuan anak, mengarahkannya untuk menjadi pribadi yang memiliki sikap dan mental individu terpuji.

Aqilamaya Widya, kelas VII SMPN 7, Bogor, mengerjakan tugas yang diberikan gurunya melalui pesan WhatsApp. | Dokpri
Aqilamaya Widya, kelas VII SMPN 7, Bogor, mengerjakan tugas yang diberikan gurunya melalui pesan WhatsApp. | Dokpri

3. Tujuan utama pendidikan

Ada banyak konsep pendidikan, tetapi secara garis besarnya seperti tersurat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Semua upaya yang ditempuh dalam kegiatan belajar dan mengajar itu dalam pandangan penulis tidak lepas dari upaya mencapai tujuan seperti tersebut di atas, membentuk sikap dan mental individu yang terpuji, yang memiliki mentalitas beriman, dapat menjadi individu yang mandiri, memiliki life skill, berguna untuk keluarga, mampu berperan serta di lingkungan sosial masyarakatnya pada khususnya, dan memberikan manfaat bagi negara dan bangsa pada umumnya.

Keterampilan hidup (life skill) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan menunjukkan perilaku positif yang pada akhirnya memampukan individu untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari dengan efektif (WHO, 1997).

Rizqul Winaf Anaqi, kelas VI SDN Panaragan 1, Bogor, saat mengikuti pelajaran secara online. | Dokpri
Rizqul Winaf Anaqi, kelas VI SDN Panaragan 1, Bogor, saat mengikuti pelajaran secara online. | Dokpri

4. Ciptakan suasana belajar yang memberikan kesempatan untuk anak berkembang sesuai dengan potensinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun