Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Baik untuk Anak Sendiri

16 Juni 2021   12:42 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:49 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aqilamaya Widya, kelas VII SMPN 7, Bogor, saat akan berangkat mengikuti simulasi kegiatan belajar tatap muka 1 hari di sekolah (14/6/2021).| Dokpri

Beberapa hal tersebut menjadi permasalahan yang harus diatasi atau dicari solusinya bersama, dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait. Saat ini mungkin dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi orang tua / wali dan guru dalam membimbing anak-anaknya mengikuti pelajaran selama masa pandemi.

Ayesha Deandra Shafiyya, kelas II MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, saat mengerjakan tugas dibimbing guru secara online. | Dokpri
Ayesha Deandra Shafiyya, kelas II MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, saat mengerjakan tugas dibimbing guru secara online. | Dokpri

1. Komunikasi intensif antara guru dan orang tua adalah salah satu kunci sukses proses pembelajaran

Guru sebaiknya tidak hanya menanyakan apakah tugas murid sudah diselesaikan, namun juga menanyakan kepada orang tuanya mengenai hal apa yang bisa dilakukan oleh guru untuk membantu orang tua selama mendampingi anaknya mengikuti pelajaran.

Sebaliknya, orang tua pun tidak hanya menanyakan apakah anak sudah menyelesaikan tugasnya, namun bisa juga meminta saran dari guru tentang teknik yang bisa diterapkan oleh orang tua untuk mendampingi anaknya dalam mengikuti pelajaran.

Ada beberapa program kegiatan yang mungkin dapat diselenggarakan oleh pihak sekolah dan orang tua supaya guru dan pihak sekolah dapat memberikan dukungan kepada orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah, misalnya berupa kegiatan diskusi atau seminar parenting yang bisa dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan media sosial.

Dengan adanya kegiatan parenting tersebut orang tua diharapkan memiliki ketrampilan, bekal dan wawasan lebih luas, wadah konsultasi memperoleh masukan dan saran dari guru atau orang tua murid lainnya untuk lebih memahami hal yang dapat dilakukan selama mendampingi anaknya melakukan kegiatan belajar. 

Di samping itu, dari program kegiatan tersebut dapat mendorong kian kuatnya kepekaan sosial di antara semua pihak dalam membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di antara para siswa, khususnya untuk anak yang mungkin harus hidup di tengah permasalahan keluarganya.

2. Menggali potensi anak

Yang dimaksudkan potensi di sini adalah kesanggupan yang dimiliki anak, kecakapan atau kemampuan yang bermanfaat bagi anak, yang dapat membuatnya berkembang dengan pandangan hidup sesuai nilai-nilai moralitas di masyarakat, yang memungkinkan dirinya bermanfaat bagi lingkungan sosial keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Salah satu hal penting dalam proses pendidikan adalah mengenali, menumbuhkan dan membina potensi yang ada pada diri anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun