Kharisma Paku Buwana X juga pernah diekspos oleh majalah Life edisi 7 halaman 70 yang terbit di Amerika Serikat pada edisi Desember 1936 dengan judul "Life Goes to A Party", yang mengulas tentang perayaan ulang tahun ke-72 Sunan Paku Buwana X (Sumber: book.google.com).Â
Majalah Life dalam laporannya menyebut bahwa Paku Buwana X dikenal sebagai orang yang sangat kaya, memiliki dokter pribadi berpendidikan dari Prancis, memiliki mobil pribadi dari Amerika (merk Benz), memiliki pesawat pribadi buatan Inggris, dan memiliki tanda penghargaan/ medali dari separuh lebih negara di dunia saat itu.
Ia juga memiliki perhatian pada seni dan budaya. Bermacam macam jenis tari juga diciptakan, banyak serat dan kitab dilahirkan, banyak jenis gending baru dalam dunia karawitan, dan ia juga membuat beragam keris.
Pada masa kekuasaannya, hanya Surakarta yang bisa mengibarkan panji bendera gula kelapa (merah putih) secara bebas. Ia juga berjasa memberikan ruang yang bebas untuk tumbuhnya gerakan nasional seperti Boedi Oetomo dan Syarikat Islam sehingga dapat tumbuh dengan perlindungan penuh dari sang raja.
Jasa Pakubuwono X dan perhatiannya yang cukup besar terhadap Islam dan khususnya terhadap kawasan di Cilacap membuat warga khususnya di Kampunglaut memiliki ikatan psikologis terhadap Paku Buwana X dan teristimewa terhadap Goa Masigit Sela.
Beliau adalah tokoh masyarakat yang berpengaruh besar dalam mengajarkan perjuangan tanpa kekerasan fisik dengan sebuah prinsip "kenaa iwake aja nganti buthek banyune"Â yang artinya "kenailah ikannya jangan sampai keruh airnya".
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Dr Sri Juari Santoso mengatakan beberapa pergerakan nasional juga lahir di Solo seperti Syarikat Dagang Islam pada 1905 yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam pada 1911, Budi Utomo yang berdiri di Batavia (Jakarta) namun 80 persen beroperasi di Solo (Sumber: Antara).
Berkat jasa-jasanya dalam mendukung pergerakan kebangsaan maka Paku Buwana X telah ditetapkan sebagai tokoh nasional dan memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional pada 8 November 2011.
Demikian beberapa catatan historis yang dalam pandangan penulis menjadi dasar alasan kuat mengapa Gua Masigit Sela menjadi tempat yang cukup istimewa khususnya di hati warga masyarakat Kampunglaut.
Potensi wisata di Kampunglaut
Kalau anda menyukai kegiatan rekreasi petualangan alam bahari maka kawasan ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Kawasan ini adalah tempat yang cukup eksotis berada pada salah satu laguna terbesar di Indonesia yang menyimpan kekayaan hutan bakau.