Ada satu hal menarik perhatian saya dari komitmen Komjen Listyo Sigit Prabowo yang disampaikan dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021). Seperti dilaporkan Kompas Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa ia ingin mulai mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas, yang salah satunya adalah melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Ini artinya penerapan teknologi di bidang informasi menurutnya akan lebih dimanfaatkan untuk mencatat dan mendeteksi pelanggaran-pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Menurut pandangan saya, penerapannya bisa antara lain melalui tangkapan video CCTV dalam upaya mendukung keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas.
Dengan memanfaatkan teknologi maka situasi arus lalu lintas dapat terpantau setiap saat. Pelanggaran lalu lintas pun dapat terekam sehingga memudahkan aparat kepolisian untuk mencatat dan melakukan penindakan lebih lanjut.
Berikut ini adalah pandangan saya, terkait pemanfaatan teknologi yang semakin canggih dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seperti kita tahu, teknologi sudah sedemikian maju dan bahkan memungkinkan untuk mengenali objek melalui kamera berkat teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Inteligence (AI).Â
Maka pemanfaatannya kini adalah langkah yang semakin menjadi kebutuhan untuk terus dikembangkan oleh banyak pihak, juga di kepolisian.
Tidak hanya untuk kepentingan dalam melakukan tindakan terhadap pelanggaran lalu lintas, tapi tentu saja juga untuk aspek yang lebih luas bagi kepentingan mewujudkan keamanan, pertahanan, maupun kesejahteraan bangsa.
Dari hal ini maka bisa dikatakan bahwa komitmen Komjen Pol Listyo Sigit tersebut di atas sangat visioner. Apalagi bila mengingat akses dan penggunaan teknologi di Indonesia juga sudah semakin meluas, sehingga keamanan siber juga harus lebih ditingkatkan.Â
Faktanya fenomena sosial kehidupan kita sehari-hari saat ini, sudah banyak yang tidak dapat lepas lagi dari penggunaan teknologi. Telepon genggam dalam pengamatan saya sudah sangat merakyat hingga ke pelosok negeri kita. Tidak hanya untuk bisnis dan ekonomi, tapi sudah meluas hingga seluruh segi kehidupan kita di segala usia.
Tidak lagi aneh ketika kita menemukan banyak hal yang mungkin tidak kita temukan beberapa dasawarsa lalu: Anak-anak balita kini sering kali tampak sudah akrab memainkan game di telepon pintar orangtuanya.