Mohon tunggu...
Tri PujiLestari
Tri PujiLestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ancaman Resesi Ekonomi Global 2023, Indonesia Harus Waspada

11 Desember 2022   21:29 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:35 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian di setiap negara mulai dari negara maju dan berkembang. Beberapa negara hamper mengalami krisis ekonomi pada masa pandemi yang berlangsung selama dua tahun lamanya.

Namun saat ini pandemi Covid 19 telah berlalu dan perekonomian di seluruh dunia sedang mengalami pemulihan pasca pandemi dan setiap negara saat ini sudah mulai melakukan pembangunan infrastruktur dan lain-lainnya yang dapat mendongrak perekonomian di negaranya, hal tersebut juga di alami oleh perekonomian Indonesia yang perlahan-lahan telah melakukan dan melanjutkan pembangunan yang sempat terhambat pada masa pandemi kemarin.

Indonesia sendiri pada masa pandemi telah melakukan banyak kebijakan untuk dapat menanggulangi virus covid yang menyebabkan perekonomian di Indonesia sempat lumpuh dan dapat dikatakan ekonomi di Indonesia tidak berjalan normal.

Setelah pandemi sudah mulai teratasi, Indonesia mulai melakukan pembangunan dan melanjutkan perencanaan ekonomi untuk memulihkan roda perekonomian di Indonesia.

Akan tetapi, tantagan belum berakhir bagi perekonomian Indonesia, karena kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak menentu dan akan dihadapkan oleh resesi ekonomi global pada tahun 2023 mendatang. Walaupun semua negara di dunia sedang masa pemulihan, justru hal tersebut menjadi celah yang begitu besar bagi roda perekonomian di dunia. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) yang di prediksi akan mengalami resesi tersebut. IMF dan Bank Dunia atau World Bank telah memprediksi bahwa pada tahun 2023 akan terjadi perlambatan pada roda perekonomian yang sebelumnya proyeksi ekonomi dunia yang sebelumnya 3.2% akan mengalami penurunan menjadi 2.7%.

Kondisi tersebut tentu harus diperhatikan baik-baik dan Indonesia harus tetap waspada kepada kondisi tersebut karena hal tersebut bukan tidak mungkin akan berdampak pada perekonomian di Indonesia.

“Pada tahun 2023 betul-betul kita harus hati-hati dan waspada tanpa mengurangi optimisme", ujar Presiden Joko Widodo dikutip dari laman Bank Indonesia.

Namun, seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2023 harus tetap waspada terhadap resesi yang akan terjadi walaupun dampak yang akan dirasakan oleh Indonesia tidak begitu besar tidak sebesar Amerika Serikat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan probabilitas Indonesia mengalami resesi akibat ketidakpastian global adalah sebesar 3 persen menurut survei Bloomberg.

“Indonesia dalam hal ini probabilitas untuk resesinya adalah 3 persen. Tentu kalau dibandingkan dengan negara-negara lain jauh lebih kecil,” ujar Menkeu secara daring dalam Konferensi Pers APBN.

Berdasarkan survei Bloomberg tersebut, Menkeu menekankan bahwa probabilitas resesi Indonesia jauh lebih rendah jika dibandingkan Sri Lanka 85 persen, Eropa 55 persen, dan Amerika Serikat 40 persen.

“Eropa yang sekarang dihadapkan pada tidak hanya inflasi dan pengetatan monetary policy, tapi juga perang yang memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Eropa. Probabilitas Eropa mengalami resesi 55 persen,” kata Menkeu.

Probabilitas Indonesia juga lebih kecil jika dibandingkan dengan Jepang 25 persen, China 20 persen, Taiwan 20 persen, Malaysia 13 persen, Vietnam dan Thailand 10 persen, serta Filipina 8 persen.

“Jadi kita lihat di berbagai negara yang mereka dihadapkan pada dilema kenaikan inflasi tinggi dan pengetatan moneter kemudian akan menyebabkan pelemahan ekonomi, mereka dihadapkan pada kemungkinan munculnya resesi di negara tersebut,” ujar Menkeu.

Kondisi tersebut dikarenakan oleh aktivitas ekspor kita terhadap negara asing tidak begitu besar yang membuat dampak dari resesi tersebut tidak begitu besar pula terhadap kondisi perekomomian di Indonesia.

Dan seperti yang dikatakan oleh bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kita harus waspada dan berhati-hati terhadap kondisi tersebut karena jika tidak begitu maka akan menjadi ancaman yang berarti bagi Republik Indonesia terutama di sektor perekonomian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun