Agama merupakan salah satu aspek penting yang tidak terlepas dalam kehidupan manusia. Munculnya agama dilandaskan atas dasar keadaan atau kondisi masyarakat yang saat itu berada dalam situasi yang kacau. Seperti banyak terjadinya peperangan, diskriminasi terhadap kaum perempuan, perbudakan sampai homoseksualitas. Oleh karena itu, agama muncul sebagai sistem yang berfungsi untuk mengontrol kehidupan dan menjadi pedoman hidup bagi manusia.
Islam merupakan salah satu agama yang muncul dan eksis dikalangan masyarakat. Islam pertama kali diturunkan kepada nabi Muhamad SAW di Mekah pada zaman jahiliah (kebodohan), dimana mayoritas masyarakatnya merupakan penyembah berhala. Oleh karena itu, agama muncul sebagai pengontrol dan pembatas dalam pola kehidupan manusia baik secara individu maupun masyarakat pada saat itu.
Setelah nabi Muhammad wafat, banyak penerus – penerusNya yang menyiarkan ajaran Islam, salah satunya adalah dengan cara dagang. Perkembangan agama Islam semakin lama semakin berkembang hingga masuk ke Indonesia terutama di Semenanjung Melayu dan Nusantara. Pengenalan Islam di Indonesia diawali melalui perdagangan. Penyebaran Islam dilakukan dengan cara bertatap muka atau kepada sekelompok pedagang dari bangsa Arab dan India. Selain dengan cara perdagangan, Islam juga datang ke Indonesia melalui cara pendidikan, wayang, perkawinan dan sebagainya.
Perkembangan Islam di Indonesia juga tidak terlepas dari peranan tokoh-tokoh pada masa itu seperti Wali Songo yakni Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Drajat, dan Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Banyak dari mereka yang mendirikan pondok pesantren dan melakukan pertunjukan wayang hingga membuka forum diskusi (dakwah) untuk menyebarkan agama Islam dengan cara yang lebih efektif.
Dakwah merupakan metode yang dilakukan oleh seorang pemuka agama (da’I) dalam menyampaikan atau menyiarkan dakwahnya. Secara etimologis dakwah itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, seruan, permohonan dan permintaan.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini metode berdakwah tidak lagi hanya dalam diskusi atau membuka forum tertentu saja. Tetapi, dakwah juga dilakukan dengan cara yang lebih modern dalam artian tidak hanya melalui percakapan dalam forum diskusi melainkan memanfaatkan adanya teknologi melalui media seperti televisi, radio, artikel sampai media jejaring sosial.
Munculnya teknologi yang kini juga semakin maju, membuat beragam media komunikasi bersaing dalam memberikan informasi tanpa batas walaupun dari kemajuan teknologi tersebut dapat berdampak positif ataupun negatif. Perkembangan teknologi banyak dimanfaatkan dan dikonsumsi masyarakat luas, salah satu contohnya adalah penggunaan jasa internet dan beragam media sosial didalamnya yang kini juga dimanfaatkan para pendakwah untuk menyiarkan agama Islam khususnya di Indonesia itu sendiri.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari banyaknya pengguna jasa sosial media yang ada di Indonesia. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini.
Melihat kondisi masyarakat yang sudah banyak memanfaatkan kemajuan teknologi, banyak pula para pemuka agama yang memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menyiarkan ajaram agama islam, seperti yang di lakukan oleh Rumah Qur’an Syekh Ali Jaber Purwokerto. Mereka menggunakan media sosial antara lain facebook, twitter, hingga BlackBerry Messenger untuk berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam.
Perspektif pendakwah dalam menggunakan media sosial
Penyebaran agama Islam tidak terlepas dari peran seorang pemuka agama dalam menyampaikan dakwah. Dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak, mendorong, dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan istiqomah dijalannya serta berjuang bersama meninggikan agama Allah. Oleh karena itu, secara terminologis pengertian dakwah dimaknai sebagai ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia akhirat.
Tujuan utama dari dakwah adalah menyampaikan (tabligh) risalah atau pesan illahi dan sejak pada masa awalnya dakwah dilakukan dengan menggunakan kata-kata baik yang tertulis maupun yang terucapkan dengan manusia sebagai objek sasarannya. Sejarah perkembangan dakwah juga tidak terlepas dari peran para ulama serta media baik elektronik, maupun cetak hingga kini yang terus berkembang menggunakan media sosial.
Kemunculan media memberikan kemudahan untuk lebih menjangkau masyarakat luas. kemudian, media sosial khususnya juga memberikan berbagai kemudahan lain seperti lebih cepat, dapat menyampaikan dakwah secara singkat, simpel dan luas. Peran media sosial dalam berdakwah kini juga menjadi sangat penting karena melihat kondisi masyarakat khususnya Indonesia yang semakin banyak menggunakan media sosial.
Banyaknya pengguna internet merupakan salah satu pendukung dari adanya dakwah dalam media sosial. Mereka memanfaatkan media sosial sebagai wadah baru untuk lebih berkembang. Para ulama memanfaatkan media sosial sebagai jalur dakwah yang efektif. Kemudian, ia juga menyatakan bahwa penggunaan internet oleh masyarakat saat ini telah menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari. Hal tersebutlah yang menjadi potensi besar untuk mengembangkan dakwah melalui media sosial.
Hal lain yang mendukung munculnya dakwah melalui media sosial adalah karena banyaknya masyarakat yang masih awam tentang pengetahuan agama, sehingga menjadikan para ulama berinisiatif untuk melakukan dakwah melalui media sosial dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih memanfaatkan internet sebagai suatu wadah untuk menambah ilmu pengetahuan.
Munculnya media sosial kini menjadi begitu bermanfaat khususnya bagi para pendakwah. Salah satu faktor yang mendorong adanya dakwah melalui media sosial yakni karena kemudahan yang diberikan internet. Penyebaran ajaran Islam dapat dikemas secara singkat, cepat, luas, menarik dan efektif.
Kemudian, banyaknya pengguna internet di Indonesia juga menjadi faktor munculnya dakwah melalui media sosial. Ditambah dengan adanya media sosial ini, kini telah menjadi sebuah kebutuhan hidup masyarakat pengguna internet. Hadirnya internet menjadikan masyarakat cenderung sekuler dibanding menjalankan aktivitas keronahian. Oleh karena itulah, dakwah hadir memasuki masyarakat melalui media yang saat ini banyak dikonsumsi masyarakat yakni media sosial.
Munculnya media sosial kini menjadi begitu bermanfaat khususnya bagi para pendakwah. Salah satu faktor yang mendorong adanya dakwah melalui media sosial yakni karena kemudahan yang diberikan internet. Penyebaran ajaran Islam dapat dikemas secara singkat, cepat, luas, menarik dan efektif.
Banyaknya pengguna internet di Indonesia juga menjadi faktor munculnya dakwah melalui media sosial. Ditambah dengan adanya media sosial ini, kini telah menjadi sebuah kebutuhan hidup masyarakat pengguna internet. Kehadiran internet menjadikan masyarakat cenderung sekuler. Oleh karena itulah, dakwah hadir memasuki masyarakat melalui media yang saat ini banyak dikonsumsi masyarakat yakni media sosial dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih memanfaatkan internet sebagai suatu wadah untuk menambah ilmu pengetahuan.
Dakwah yang dilakukan melalui media sosial tentunya memiliki banyak keuntungan bagi para pendakwah khususnya. Selain pendakwah, keuntungan juga dapat dirasakan bagi para pengguna media sosial. Pengguna media sosial dapat mengakses secara bebas tanpa batasan waktu dan tempat.
Disisi lain, media sosial juga mempunyai dampak negatif bagi masyarakat pengguna internet. Salah satu contohnya ialah media sosial dapat dengan mudah ditiru dan disalah gunakan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan ajaran dakwah tersebut. Kemudian dakwah melalui media sosial juga menimbulkan salah tafsir. Pemahaman yang didapat memiliki kemungkinan besar berbeda dengan penyampaian pesan yang dimaksud.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran media yang hanya bersifat komunikasi satu arah. Sehingga apabila hal ini terus menerus berkelanjutan, maka dapat menghilangkan makna ajaran yang sesungguhnya. Adanya interaksi dalam dakwah menjadi hal yang penting bagi pendakwah dan masyarakat itu sendiri. Dakwah secara langsung bersifat lebih interaktif dan efisien dalam penyampaian pesan dakwah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI