Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Aku Bernafas Maka Aku Ada - Tri Murti

Malaikat Bumi • Tri Murti • Inpeek Buku Perdanaku: Semangat Aku, kamu dan Kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memahami Hikmah Dari Sebuah Keterpurukan

23 Juli 2021   03:00 Diperbarui: 23 Juli 2021   04:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih hidup.

"Bisiknya dalam hati."

Setidaknya kata itu memberi arti tersendiri sebagai pembangkit semangat di dalam jiwanya.

Malam ini Sang gadis bangun lagi.

Dia kembali merenung tentang keterpurukan yang beberapa bulan ini dia alami.

Akhir-akhir ini dia sering menyendiri untuk merenungi keadaan dirinya.

Merenung untuk menarik pelajaran dari kisah masa lalu yang sudah terpendam lama.

Mencoba membangkitkannya kembali untuk mengambil dari hikmah yang tersimpan di dalamnya.

Sang gadis mulai menulis dan berdiskusi.

Lalu dia bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa sebenarnya hikmah dari semua keterpurukanku ini?"

"Apakah ini sebuah peringatan? Agar diriku lebih baik dalam menata laku dan diri?"

"Apakah ini sebuah hadiah dari Sang Maha Kuasa sebagai sarana kebangkitan jiwa yang aku rindukan selama ini?"

"Apakah ini sebagai sarana untuk mengeluarkan seluruh potensi dalam diri?"

"Apakah ini sebagai bentuk kasih sayang dari-Nya yang dibalut dengan keadaan yang terlihat tidak nyaman dipandang mata raga ini?

Sejenak dia menghentikan tulisannya.

Dia mulai menata keyakinannya kembali.

Dia masih yakin bahwa segala bentuk keterpurukan yang dialaminya pasti ada kunci untuk menemukan jalan keluarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun