Mohon tunggu...
trimanto ngaderi
trimanto ngaderi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Pendamping Sosial diKementerian Sosial RI;

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena "Pengakuan Dosa" di Podcast YouTube

27 September 2022   07:52 Diperbarui: 27 September 2022   08:15 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini di era digital, via smartphone, komunikasi bisa berlangsung SAAT INI dan DI SINI. Komunikasi juga berlangsung secara privat dan person to person. Pemberi jasa maupun pencari jasa bisa melakukan transaksi kencan dengan cepat dan mudah. Setiap orang bisa menjual jasa secara pribadi tanpa harus melalui perantara (mucikari, germo, pengasuh). Atau dengan istilah lain: prostitusi online.

Sekarang ini lagi tren istilah Booking Out (BO). Via media sosial atau aplikasi tertentu, mereka bisa menawarkan jasa. Para calon pelanggan pun bisa memiliki banyak pilihan dari mulai tipe orang, jenis kelamin, tarif, lokasi, jenis pelayanan, dan sebagainya. Termasuk pula kemudahan dalam pembayaran dengan memanfaatkan teknologi fintech. Intinya mencari jenis jasa yang kita inginkan, semudah sentuhan jari.

Membuka Identitas

Di zaman yang semakin terbuka ini, mereka yang terlibat di dunia prostitusi pun semakin membuka diri juga. Para narasumber di podcast YouTube pun tak segan menunjukkan identitasnya secara jelas dan terang-terangan, tanpa merasa malu atau takut lagi. Walaupun sebagian yang lain masih menggunakan penutup muka (topeng), menggunakan masker dan topi.

Hal ini juga dipengaruhi oleh sikap orang masa kini yang skeptis dan masa bodoh. Orang tak begitu peduli dengan apa yang diperbuat oleh orang lain. Orang lebih sibuk memikirikan diri sendiri dan tak mau memperhatikan urusan orang lain. Lu lu -- gue gue. Sebaliknya, para pelaku prostitusi sendiri juga merasa ngapain pula mendengarkan omongan orang lain, toh mereka tidak mengganggu orang lain, tidak pula merugikan orang lain.  

Membuka identitas bagi mereka juga bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesiapan mental dan psikologis. Terlebih di negeri yang masih sangat kuat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan norma susila. Tidak sedikit dari mereka yang masih sering mendapatkan cacian, celaan, makian, hujatan, bahkan isolasi sosial.

Lebih jauh lagi, dari sisi ekonomis, membuka identitas justeru bisa jadi malah sesuatu yang disengaja. Siapa tahu dengan menjadi narasumber di podcast, ia semakin terkenal dan semakin banyak order. Apalagi ia masih muda, ganteng atau cantik, dan punya beberapa kelebihan lainnya. 

Termasuk ia menceritakan pernah diorder beberapa artis terkenal tertentu, akan bisa menambah nilai jual. Tidak harus kehilangan waktu atau biaya untuk promosi, sudah ada yang mempromosikan secara gratis dan massal lho, hehe...

***

Akhir kata, dari tulisan di atas, kita tidak hendak untuk melakukan justifikasi kepada siapapun. Setiap orang memiliki pilihan hidup masing-masing, dan tentunya dengan konsekuensi masing-masing pula. 

Kita tak pernah tahu akhir dari kehidupan seseorang. Bisa jadi saat ini mereka masih tenggelam dalam lautan gelap dosa, akan tetapi siapa tahu besok atau lusa, mereka berhenti secara total dan berubah menjadi baik, bahkan lebih baik lagi daripada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun