Mohon tunggu...
trimanto ngaderi
trimanto ngaderi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Pendamping Sosial diKementerian Sosial RI;

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-7 PKH Kabupaten Boyolali

6 September 2022   09:27 Diperbarui: 6 September 2022   09:36 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemotongan tumpeng oleh Kabid III, Srini Sumardiyanti, SE (Trimanto Ngaderi)

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-7 PKH BOYOLALI 

Tujuh tahun telah berlalu (Agustus 2015 -- Agustus 2022). Tujuh tahun pula Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI telah dilaksanakan di Kabupaten Boyolali. Selama itu, program PKH berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui berbagai program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pendamping Sosial.

Bertempat di salah satu pantai yang berada di Kabupaten Gunung Kidul (DIY) tanggal 31 Agustus 2022, para Pendamping Sosial, Koordinator Kecamatan (Korcam), Administrasi Pangkalan Data (APD), Koordinator Kabupaten (Korkab), Kepala Bidang (Kabid), dan Kepala Dinas Sosial (Kadis) Kabupaten Boyolali merayakan HUT ke-7 PKH Boyolali, ditandai dengan acara pemotongan tumpeng.

Acara dilanjutkan dengan PKH Award dengan kategori: 1) Pendamping Terbaik; 2) Pendamping Terpopuler; 3) APD Terbaik; 4) Korcam Terbaik; dan 5) Kecamatan Terpopuler. Pemenang dari masing-masing kategori mendapatkan Sertifikat dan Bingkisan (Buket). Ada pula tambahan 10 hadiah dari Dinas Sosial untuk 5 pengisi Google Form Tercepat dan 5 lagi via pertanyaan (kuis) . Selain itu, para Pendamping Sosial juga mendapat 30 macam doorprize saat dalam perjalanan ke lokasi.

Salah satu penerima PKH Award, Endaryani, Pendamping Sosial Kec. Simo (Trimanto Ngaderi)
Salah satu penerima PKH Award, Endaryani, Pendamping Sosial Kec. Simo (Trimanto Ngaderi)

Kegiatan PKH Award bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para Pendamping Sosial yang mempunyai kinerja yang baik, prestasi, keteladanan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas. Di sisi lain juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi pendamping lainnya untuk dapat bekerja secara lebih baik lagi.


Ajang Membangun Komunikasi dan Koordinasi

Setelah dua tahun lebih negara kita mengalami masa pandemi, inilah saatnya untuk bertemu dan berkumpul kembali secara offline (luring), agar terjalin komunikasi dan koordinasi baik antarsesama pendamping maupun pendamping dengan pihak Dinas Sosial. Sebab selama masa pandemi, komunikasi dan koordinasi berlangsung secara online (daring) yang tentu hasilnya kurang maksimal. Masih sering terjadi miskomunikasi maupun salah paham yang menyebabkan terjadinya bias komunikasi (deviasi), bahkan hingga muncul berbagai konflik tertentu.

Oleh karena itu, momen perayaan HUT ini digunakan untuk menyatukan persepsi, langkah, maupun program dalam rangka mencapai tujuan bersama. Selain itu, sebagai momen untuk men-charge kembali semangat pendamping yang mulai kendor, pendirian yang mulai goyah, serta etos kerja yang menurun.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih, S.Pd, M.Pd saat memberikan sambutan di acara makan malam di Tebing Breksi, Prambanan. Bahwa Pendamping Sosial haruslah kompak dan bekerja secara ikhlas. Menurutnya, sekalipun pendamping merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Sosial RI, tapi karena bertugas di daerah Kabupaten Boyolali maka sudah seharusnyalah mendukung semua program pembangunan dari Pemda setempat.

7 Tahun Dalam Perjalanan Cinta

Waktu berjalan begitu cepatnya, laksana anak panah yang melesat dari gagang busurnya.  Begitu banyak kisah suka-duka yang telah terjadi. Begitu pula KPM dampingan kita, datang dan pergi. Para perangkat desa dan kecamatan yang silih-berganti karena mutasi maupun purnatugas. Termasuk para pejabat di Dinas Sosial yang datang dan pergi.

Saya masih ingat betul, ketika pertama kali diterima sebagai Pendamping Sosial di pertengahan tahun 2015. Tidak memiliki latar belakang pendidikan sosial, tidak pula ada pengalaman kerja di bidang sosial. Saya dan mungkin rekan pendamping lainnya seperti anak TK yang baru masuk sekolah. Benar-benar buta dengan gambaran pekerjaan nantinya. Pekerjaannya seperti apa, nanti mau ngapain, pokoknya masih gelap dech.  

Selama tujuh tahun, program PKH telah banyak bermetamorfosa. dari penyaluran bantuan secara manual via Kantor Pos menjadi via rekening. Dari pendataan dan pemutakhiran manual menjadi digital. Dari data KPM yang bersifat independen menjadi data yang terintegrasi (sinkronisasi antarinstansi). Dari yang tadinya mudah dan sederhana, kini menjadi susah dan rumit, hehe...

Awalnya, pendamping memahami bahwa PKH adalah program pemberdayaan, dalam arti  pekerjaan seorang Pendamping Sosial adalah pekerja lapangan, lebih banyak mendampingi KPM daripada ngantor. Akan tetapi, ketika kini disibukkan oleh data-data dan segala kerumitannya, seakan-akan kegiatan pemberdayaan menjadi tersamarkan. Hal ini membuat sebagian dari pendamping merasa lelah, jenuh, jumud, bahkan stres.

Akan tetapi, ketika merenungkan kembali di ruang yang sunyi, kesadaran (awareness) yang menjadi filosofi dalam bekerja kembali muncul. Bahwa menjadi seorang Pendamping Sosial adalah kesempatan untuk banyak berbuat kebaikan (amal saleh), kesempatan untuk berbagi (bersedekah), dan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial (diluar tupoksi).

Jangan sampai kesempatan emas menjadi Pendamping Sosial terlewat begitu saja. Nikmatilah pekerjaan kita agar kita bisa bahagia menjalani kehidupan. Sadarilah bahwa selain mencari kehidupan dunia, kita sekaligus bisa mendapatkan bekal akhirat. Ada jalan ke surga bagi yang mau melaluinya.

Jadikanlah profesi kita sebagai sebuah panggilan jiwa (social worker is my calling).

Akhirnya, dirgahayu PKH Boyolali yang ke-7: Boyolali -- Metal; PKH Boyolali -- Full Senyum Dong; 7th PKH Boyolali -- Bersinergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun