3. Konflik internal di Kerajaan Mataram
Konflik antara Pangeran Diponegoro (putra dari Sultan HB III) dengan kerabat dan anggota keraton. P. Diponegoro memilih tinggal di luar istana dan tidak mewarisi tahta ayahnya, dan melakukan perjuangan melawan pemerintah colonial. Ketika P. Diponegoro dan para pengikutnya ditangkap dan diasingkan ke pedalaman Sulawesi, mereka kemudian menyebarkan agama Islam di sana, mendirikan masjid dan pesantren.
4. Pertengkaran antarkiai di Pondok Pesantren
Jika ada sesama kiai di suatu pondok pesantren yang bertengkar, ini belum tentu sebuah musibah. Karena pertengkaran itu, salah satu kiai pergi meninggalkan pondok itu dan mendirikan pondok baru. Pondok besar pecah, kemudian pondok kecil muncul. Ini adalah penyebaran Islam secara alamiah. Ini juga membawa manfaat karena pondok semakin banyak, santri pun bertambah.
Dan masih banyak contoh lainnya.
Sebuah pertengkaran bisa jadi bukan atas kehendak sendiri, tapi atas bisikan dan bujuk-rayu setan. Maka, tak ada salahnya jika sekali waktu kita berterima kasih kepada setan atas kontribusinya mempertengkarkan manusia. Hehehe…
Boyolali, 15 Mei 2021 (Trimanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H