Jika ditimbang dari pergerakan harga saham perusahaan ini yang relatif stabil dalam mata uang rupiah, selama satu tahun ini, yakni berkisar antara 3 September 2014 sampai dengan 3 September 2015, maka PT Telkom Tbk adalah sebuah badan usaha pelat merah yang sehat.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi penggerak terbesar Indeks Harga Saham Gabungan yang mencetak rekor baru. IHSG hari itu, Rabu, 3 September 2014 ditutup di level 5.224,13 setelah menguat 0,43% atau 22,55 poin, sehingga menyumbang kenaikan 2,71 poin pada indeks hari ini. Emiten bisnis telekomunikasi ini naik 0,93% dan ditutup di harga Rp 2.725 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,72 persen atau 31,82 poin ke level 4.433,11 pada perdagangan Kamis, 3 September 2015, Telkom pun menyumbangkan kenaikan saham menjadi Rp 2.800 per saham. (duniainvestasi)
Namun bilamana harga saham tersebut dikonversi ke USD, maka nilainya jauh merosot, yakni USD 0,2313/lembar saham (3 September 2014, nilai tukar Rp 11.781/USD) menjadi USD 0,1975/lembar saham (3 September 2015, nilai tukar Rp 14.174/USD). Artinya saham tersebut telah terdepresiasi sebesar USD 0,0337/lembar saham, setara 14,59%. Atau mengalami kerugian sebesar USD 3.396.959.878 atau setara dengan Rp 48.148.509.319.932 (dari 100.799.996.399 lembar saham).
Indonesia Good Corporate Governance Award 2015 (IGCG) yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2015 telah dimenangi oleh setidak-tidaknya 10 (sepuluh) BUMN, tiga diantaranya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk. Namun PT Telkom Tbk tidak masuk dalam urutan 3 (tiga) besar.
Profit
Pendapatan Telkom terdiri dari Pendapatan Telepon, pendapatan interkoneksi (interkoneksi domestik dan international), pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika, pendapatan sewa jaringan, pendapatan jasa telekomunikasi lainnya (Customer Premise Equipment (CPE) dan terminal pendapatan Sewa, E-paymnet, dan lainnya)
Senin, 3 Agustus 2015, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melaporkan pembukuan laba bersih Rp 7,45 triliun pada kuartal I-2015, dibandingkan Rp 7,29 triliun laba bersih periode yang sama di 2014. Angka ini tercatat tumbuh 2,2 persen dari tahun lalu.
Alex J. Sinaga secara optimis mengatakan, Cellular Voice dan Data, Internet & IT Service masih memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Telkom, dalam keterangannya Senin hari itu juga.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang mencapai 144,06 juta users atau tumbuh 4,9 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Sementara jumlah pelanggan broadband juga mengalami peningkatan yang berarti, dimana pelanggan mobile broadband Telkomsel Flash tumbuh 84,8 persen menjadi 33,63 juta users dan pelanggan fixed broadband tumbuh 15,9 persen menjadi 3,73 juta users.
Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 12,17% menjadi Rp 48,84 triliun. Salah satu kontributor terbesar adalah bisnis pendapatan jasa telekomunikasi lain yang melonjak 61,34% secara tahunan, diikuti jumlah pendapatan data internet, dan jasa teknologi informasi tumbuh 20,48% dari tahun sebelumnya.
Saham PT Telkom Tbk
Mari kita lihat aksi korporasi PT Telkom Tbk dan penilaian publik terhadapnya. Telkom adalah perusahaan raksasa Indonesia, dengan nilai market capitalization Rp 300-an triliun. Dengan kekuatannya itu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat tertekan oleh melemahnya tujuh dari sembilan sektor dengan tekanan tertinggi terjadi dari saham TLKM dan BMRI. IHSG sempat ditutup melemah 0,4% atau 19 poin ke level 4.781,09.