Manusia Peduli dititik nadir
Fase kebohongan bin keculasan
Mengakar dalam kepongahan congkak
Bukanlah sebuah ketulusan nurani
Manusia peduli dalam puji
Menabur cerita yang ia sebut prestasi
Mencari celah berbalik kasih
Walau muka dan bibir tak beraura pasti
Manusia peduli menggerogoti
Walau itu daging sebangsanya sendiri
Asal dapat upeti balas budi
Yang ia sebut tak apa asalkan jadi
Manusia peduli sebenarnya telah termarginalkan
Oleh kolusi jamaah untuk merenggut ambisi
Walau esok sebenarnya bisa saja mati
Tapi selalu merasa paling kekal dan abadi
ILusi Mentari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H