Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perpus Misterius

20 Desember 2024   05:09 Diperbarui: 20 Desember 2024   05:09 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Betul! Mas kenal?"

"Itu kan kampusku juga!" Hm.., aku mulai mengendus sesuatu yang mencurigakan. Doktor Dodit, pria berumur di atas empat puluh tahun, menikah dengan seorang mahasiswi dan memiliki kekayaan yang luar biasa.

"Dulu aku pengunjung setia perpus, jadi akhirnya akrab sama dia!" urainya seolah bisa membaca rasa penasaranku. "Nah, akhirnya lama-lama aku tahu di lantai atas perpus itu ada percetakan yang mencetak buku-buku best seller! Tapi ini rahasia lho. Jangan diceritakan ke orang lain!"

"Apakah itu bukan pembajakan namanya?"

"Iya sih. Tapi kata suamiku tidak apa-apa demi mencerdaskan kehidupan bangsa!"

Terdengar klise. Menghalalkan perbuatan haram berkedok dalih mulia.

Tidak berselang lama kemudian, ia kembali muncul dari arah dapur. Kedua tangannya tampak membawa piring besar berisi makanan. Asap tipis mengepul. "Mas, mau minum?"

"Minum? Ah, air putih saja, Mbak!"

"Ini sudah saya buatkan lemon tea. Maksud saya minuman beralkohol. Jangan khawatir, alkoholnya rendah kok!"

"Trima kasih, tapi saya suka lemon tea saja!"

Saat ia meletakan piring di atas meja, tercium aroma daging gosong yang menyengat. Aku yakin dia baru belajar memasak, sehingga sampai kegosongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun