Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (88): Robohnya Benteng Moral

15 Oktober 2024   07:09 Diperbarui: 15 Oktober 2024   15:18 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sepakat..!" Terdengar suara parau memberikan dukungan.

Mereka yang usul itu adalah para murid yang menjagokan guru mereka masing-masing untuk menjadi ketua. Ada pula yang mengusulkan Cak Japa, tapi dia menolaknya dengan tegas.

Cak Japa mengingatkan, "Ingat sewaktu dulu pertemuan kita didatangi oleh enam kawanan perampok yang dipimpin Pendekar Tapak Petir, siapa waktu itu yang bisa melumpuhkan mereka? Hanya Pendekar Gembul. Jadi saya pribadi tidak meragukan akan kehebatan ilmu silat beliau, yang sekarang tampak lebih gagah dan tidak gembul!"

Terdengar suara tawa dari para tamu, dan mereka sepakat bahwa Lintang sama sekali tidak kelihatan gemuk seperti dulu.

"Oleh karena itu," sambung Cak Japa, "Saya setuju Pendekar Pedang Akhirat Lintang Kejora yang menjadi ketua perkumpulan kita!"

Keadaan yang tadinya berisik bukan main sekarang kembali tenang. Tampaknya tidak ada seorang pun yang tidak sepakat dengan apa yang telah disampaikan Cak Japa. Sesungguhnya memang tidak ada pendekar di tempat itu yang berani menghadapi Lintang andaikata diadakan adu silat.

***

Padepokan Benteng Nusa, hari itu menerima kedatangan tamu agung, Ki Demang Wiryo bersama keuarga besarnya, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan. Rombongan itu ditemui oleh Arum dan Lintang di ruang tamu puri.

Ki Demang, orang tua pemuda bernama Warsito Kertosastro, menyampaikan bahwa niat kedatangan mereka adalah untuk melamar Ayu Lastri. Warsito adalah anak bungsu Ki Demang yang diserahi untuk mengelola Pesanggrahan Seribu Kembang. Rupanya Warsito jatuh hati kepada Ayu Lastri saat ia melihat gadis itu mengamuk di pesanggrahan.

Pastinya Lastri deg-degan ketika diberitahu oleh gurunya, Arum. Antara penasaran dan takut siapa orang yang melamarnya, bagaimana kok dia tahu-tahu melamar, dan masih banyak lagi pertanyaan lalu-lalang di benaknya.

Warsito adalah pemuda yang tampan, gagah dan berpendidikan tinggi, tapi sebelum melihat bagaimana orangnya, Lastri sudah pasti tidak akan menolak jika itu atas perintah gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun