Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (71), Keburukan Bakal Ambruk

22 September 2024   06:02 Diperbarui: 22 September 2024   09:51 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Oleh: Tri Handoyo

"Hei siapa kalian berani kurang ajar di sini?" teriak Ki Birawa sambil menudingkan toya beratnya ke arah orang yang tampaknya pimpinan para tamu tak diundang itu.

Sosok asing tinggi besar dan berwajah pucat itu menyapu sekelilingnya dengan pandangan mata dingin dan sayu. Sikapnya menunjukan seolah-olah ia memandang remeh semua pendekar yang ada di situ. "Siapa di antara kalian yang benama Kebo Kicak?" Ia bertanya dengan nada dingin dan tidak sudi memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Manusia sombong, kau mau cari mampus!" seru Pendekar Tinju Seribu yang kidal itu seraya meloncat sambil melayangkan tinju mautnya.

Lelaki bermata sayu menahan tinju itu dengan tapak tangan kirinya. Dua tangan beradu dan Pendekar Tinju Seribu terlempar ke belakang sampai dua meter lebih, sementara Si Mata Sayu tidak mundur sejengkalpun. Ternyata tenaga raksasa dari Tinju Seribu masih kalah jauh.

Terdengar beberapa orang yang mengenalinya bergumam, "Dia Si Pendekar Tapak Petir!"

Pendekar Tinju Seribu memaksakan diri untuk kembali menyerang. Berkat tingginya tenaga dalam yang beradu tadi, mengakibatkan ia terluka di organ bagian dalam. Tiba-tiba ia merasa dadanya sesak dan pandangannya gelap. Sambil memejamkan mata, ia terus mengamuk, melakukan serangan semata-mata mengandalkan naluri saja. Si Pendekar yang berjuluk Tapak Petir memukul dada Pendekar Tinju Seribu yang langsung membuatnya roboh dengan tinju masih terkepal.

Melihat hal itu, semua orang tertegun dan untuk beberapa saat keadaan menjadi seperti kuburan. Sunyi mencekam.

"Ada apa Ki sanak mencari Kebo Kicak?" tanya Arum, bangkit dari tempat duduknya sementara tangan kanannya menenteng pedang pusaka Mpu Naga.

"Kau siapa?"

"Aku istrinya Kebo Kicak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun