Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (48), Memupus Dendam

17 Agustus 2024   05:15 Diperbarui: 17 Agustus 2024   06:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untungnya, dendam dari kebanyakan murid Padepokan Benteng Naga cukup terobati dengan beredarnya kabar bahwa padepokan milik Ki Demang Wiryo telah diserang oleh pendekar misterius yang menewaskan puluhan anak buahnya. Kemudian ditambah dengan kabar tewasnya Pendekar Cambuk Jahanam di tangan Tulus, Si Pendekar Kebo Kicak. Hukum karma yang berlaku sangat cepat.

***

"Semua macam aliran ilmu silat yang ada di dunia ini, pada dasarnya sama, yaitu membela diri atau bertahan, dan menyerang!" papar Tulus di depan sekitar seratus murid yang sedang duduk bersila di halaman, di bawah terik matahari. "Betapapun tingginya ilmu silat seseorang, namun apabila dasarnya tidak tepat, maka ilmu silatnya itu tidak akan bisa optimal. Segala macam aliran ilmu silat yang kita pelajari itu dasar gerakannya hanya ada lima ratus empat puluh, dan beragam variasi kembangannya. Apabila kita dapat mempelajari semua gerakan dasar tangan dan kaki ini, maka menghadapi ilmu silat dari aliran mana pun juga, kita akan dapat menghadapinya dengan mudah!"

Halaman padepokan yang dikelilingi berbagai pepohonan rindang itu terasa sejuk, apalagi sinar matahari siang itu terjaring gumpalan-gumpalan awan putih.

"Setelah matang di gerakan dasar," sambung Tulus, "Maka masih ada dua hal penting, yaitu kecepatan dan kekuatan stamina. Latihan meringankan tubuh akan membuat kita dapat bergerak cepat dan gesit. Latihan tenaga dalam akan membuat kita memiliki tenaga yang besar dan kuat. Manakala iman kuat, pikiran dan batin bersih, maka tenaga dalam juga akan menjadi kuat!"

Sebagai padepokan ilmu beladiri, selain melatih fisik, Benteng Naga juga menggembleng mental, sebagai unsur paralel yang sangat dibutuhkan dalam membentuk pribadi yang matang dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan mental ini justru lebih penting, agar di dalam melaksanakan fungsi hidupnya sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, maka mereka akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan umum, disertai rasa rendah hati dan sikap percaya diri.

"Pertempuran abadi bukan pertempuran secara fisik, melainkan secara batiniah. Oleh karena itu para leluhur berpesan pada kita, 'Nglurug tanpa bala', yang artinya menyerbu tanpa pasukan. Apa musuh yang harus kita serbu tanpa pasukan itu, yakni musuh hawa nafsu kita sendiri!" Tulus menutup pelajarannya dengan mengutip ujaran luhur untuk mengobati luka dan memupus dendam yang membara di kebanyakan hati para murid, bahkan di hati istrinya sendiri, Arum Naga.

"Selanjutnya adalah 'Menang tanpa ngasorake', artinya menang tanpa merendahkan atau menjatuhkan!" Tentu semua teori memang mudah diucapkan, tapi sangat sulit dipraktekan. Tulus tahu pasti itu. Sangat sulit.

***

Sejak menginjak usia remaja, Ajeng mulai punya masalah serius dengan kedua orang tuanya. Sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakak-kakaknya. Jenar, ibunya yang ketus itu, kerap kali memperlakukan anak-anaknya dengan cara tidak adil.

Perlakuan Jenar terhadap anak laki-lakinya manakala mereka melakukan kesalahan cenderung lunak. Lebih toleran dan sabar. Seolah-olah lumrah bagi anak laki-laki untuk nakal, tapi itu tidak berlaku untuk anak perempuan. Anak perempuan dilarang keras berulah, apalagi sampai berani membangkang. Wajib bersikap patuh. Tidak ada toleransi sedikit pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun