Tentu saja semua orang yang mendengar itu tertawa.
"Memangnya kamu punya bukti apa?" tanya Pak Raden ketus.
"Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang adalah keturunan Brawijaya V adalah dengan melihat silsilah atau garis keturunan yang dimiliki!" ujar Unyil datar. "Misal bukti berupa dokumen, prasasti, atau naskah-naskah kuno yang mencantumkan nama-nama leluhur Pak Ogah hingga ke Brawijaya V!"
"Oh jangan kuatir, Nyil!" sahut Pak Ogah tak mau kalah, "Ini dokumen saya! Pak Raden jangan sirik ya! Ha..ha..!"
"Haa..!" seru Pak Raden kaget setelah memeriksa dokumen yang diajukan Pak Ogah, "Ini dokumen baru terbit tahun 2024! Apa bisa?"
Pak Lurah menambahkan, "Nah salah satu manfaat memiliki catatan silsilah keluarga adalah mencegah adanya orang yang tidak bertanggung jawab tiba-tiba mencangkokkan leluhurnya ke salah seorang anak Brawijaya! Seperti Pak Ogah ini, yang acuan dokumennya baru muncul dengan jarak 550 tahun!"
"Wah, berarti Pak Ogah 'kepaten obor' selama separuh milenium dengan Raja Brawijaya V." Gelak tawa pun pecah hingga menggetarkan tiang-tiang balai desa.
"Klaim seperti ini memang sering terjadi di sepanjang sejarah umat manusia!" imbuh Pak Lurah, "Untungnya Allah sudah menyiapkan mekanisme untuk mengatasi persoalan tersebut!"
"Apa itu Pak Lurah?" tanya Pak Ogah.
"Tes DNA!" pungkas Pak Lurah tegas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H