Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kos Elite

16 Juli 2024   05:22 Diperbarui: 16 Juli 2024   05:57 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tutik akhirnya mengaku, ia memutuskan mencari kos lain karena sering mendengar suara perempuan menangis dari kamar sebelah. Padahal kamar itu kosong sejak sebulan yang lalu. Kamar itu adalah kamar Elsa yang meninggal dunia karena bunuh diri.

Yang berikutnya adalah peristiwa teror telepon. Telepon itu terletak di dekat dapur. Lumayan jauh dari deretan kamar-kamar tidur. Belakangan setiap malam telepon itu berdering. Tidak ada yang berani mengangkat. Karena bunyi berulang kali, akhirnya ada tiga orang memberanikan diri bersama-sama menghampiri telepon. Khawatir barangkali ada berita penting dari keluarga di kampung.

"Halo..!" ucap Putri.

Lama tidak ada balasan. Hanya terdengar seperti suara angin berhembus. Lampu dapur yang biasanya terang saat itu tampak remang-remang. Barangkali sudah waktunya harus diganti. Suasana begitu senyap, hingga terdengar suara nafas di seberang telepon.

"Halo..!"

"Halooo...!" terdengar suara balasan seorang perempuan dengan nada lembut. Kemudian cekikikan pelan.

"Hei kamu jangan kurang ajar ya!" Gagang telepon ditutup. Sebelum melangkah meninggalkan tempat itu, telepon berbunyi lagi.

Putri kembali mengangkat gagang dan dengan ketus menegur, "Hei! Kamu apa kurang kerjaan ya, malam-malam begini..."

Terdengar lagi hembusan angin disertai tawa lirih.

"Jangan dihiraukan. Itu orang gendeng!" pungkas Yuli, dan mereka satu ide.

Putri menghardik di telepon,  "Hei setan, jangan kamu pikir aku takut ya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun