Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kos Elite

16 Juli 2024   05:22 Diperbarui: 16 Juli 2024   05:57 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tri Handoyo

Suatu petang di sudut kota Surabaya yang gerah. Ningrum sedang mandi, tiba-tiba ia merasa pintu di belakangnya terbuka. Di samping terdengar suara engsel berderit, juga ada angin yang bertiup dari belakang. Waktu berpaling dia melihat pintu itu benar terbuka lebar dan betapa kaget karena ada sosok perempuan berbaju putih berdiri tepat di depan. Wajahnya tertunduk dan tertutup rambut panjang.

Ningrum menjerit histeris, sehingga beberapa orang berlarian mendatangi. Mereka mencoba membuka pintu kamar mandi yang ternyata masih tertutup. Kenyataannya pintu itu masih terkunci dari dalam.

"Ning, kenapa kamu? Ada apa? Buka pintunya?"

Ningrum bergegas membuka slot kunci dan keluar hanya dengan menutupi tubuhnya pakai handuk. Masih ada busa sabun di beberapa bagian. "Ada hantu!" gumamnya sesenggukan, "Aku lihat hantu!" imbuhnya dengan tubuh menggigil.

Sejak kejadian itu, tidak ada lagi yang berani mandi sore-sore. Jika malam mau ke kamar mandi, mereka selalu ajak-ajak teman.

Gita bertemu dengan Tutik di kampus. Tutik sebelumnya menempati kamar di sebelah kamar Elsa, yang mendadak pindah paling duluan dari rumah kos yang terkenal elite itu.

"Tik, sebetulnya kenapa kamu pindah?" tanya Gita ketika di kelas. Dia yakin pasti ada alasan yang bisa jadi berhubungan dengan soal penampakan hantu yang belakangan meneror tempat kos.

"Gak apa-apa, Git! Aku ditawari teman untuk tinggal bersamanya!"

"Jujur, kenapa?" desak Gita. "Soalnya kemarin Ningrum melihat hantu di kamar mandi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun