Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar sang Pendekar (10): Sang Penghasut Ulung

16 Juni 2024   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2024   08:15 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mohon maaf! Jangan-jangan, Patih Nambi sedang mempersiapkan sebuah pemberontakan!" hasut Halayudha.

***

Jayanagara yang temperamen termakan hasutan. Amarahnya tersulut. Ia merasa kecurigaannya selama ini ternyata terbukti benar.

Setelah Halayudha menyampaikan hasil laporan 'tilik sandi', bahwa Nambi sedang membangun sebuah benteng, tanpa menunggu lebih lama lagi, raja yang tersinggung itu pun mengirim pasukan untuk menumpas Nambi.

"Jangan beri kesempatan sedikit pun bagi para pengkhianat negara untuk tumbuh berkembang!" titah Sang Raja. "Kepentingan negara di atas segalanya!"

Pasukan besar diberangkatkan. Dipimpin Halayudha. Gajah Mada adalah salah satu pasukan yang ikut dalam penyerangan buah karya fitnahan itu.

***

Nambi yang sebelumnya memang punya firasat buruk, mendapat berita akan datangnya serangan dari Majapahit. Ia segera mempersiapkan pasukan di benteng pertahanan di Gending dan Pejarakan. Namun keduanya akhirnya dapat dihancurkan oleh pasukan Majapahit, yang memang jelas jauh lebih hebat. Perang saudara pecah akibat hasutan manusia licik.

Patih Nambi serta keluarganya tewas dalam peperangan itu. Babad Pararaton menceritakan kejatuhan Lamajang pada tahun Saka "Naganahut-wulan" (Naga Menggigit Bulan) dan dalam Babad Negarakertagama disebutkan tahun "Muktigunapaksarupa", yang keduanya menujukkan angka tahun 1238 Saka atau 1316 Masehi.

Pararaton mengisahkan Nambi mati dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang. Ia bertempur mati-matian, dikeroyok oleh Jabung Tarewes, Lembu Peteng, dan Ikal-Ikalan Bang.

Menurut Nagarakretagama yang memimpin penumpasan Nambi bukan Halayudha, melainkan langsung oleh Prabu Jayanagara sendiri. Jatuhnya Lamajang ini kemudian membuat kota-kota pelabuhannya, seperti Patukangan dan Sadeng, menjadi basis persembunyian para loyalis Nambi. Kelak mereka melakukan pemberontakan, yang kemudian dikenal sebagai "Pasadeng" atau perang Sadeng dan Ketha, pada tahun 1331 Masehi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun