Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Halte Tua

31 Mei 2024   22:47 Diperbarui: 11 Juni 2024   21:10 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terima kasih, tapi tidak usah, Pak. Maaf!"

"Bagaimana kalau suami Mbak mencari dan menemukan Mbak berada di sini? Apa gak berbahaya?"

Setelah beberapa detik berlalu, dia berkata, "Iya, itu sudah pernah terjadi, Pak!"

"Ha.., terus?"

"Dia sangat murka waktu itu. Saya dihajar habis-habisan sambil dikata-katai sebagai pelacur murahan. Terakhir saya dilemparkan ke jalan, dan kebetulan ada mobil yang melintas dan melindas tubuh saya!"

"Ya Allah!"

Tiba-tiba tercium bau wangi yang menyengat. Angin dingin bertiup dan membuat bulu kudukku meremang. Aku baru ingat bahwa saat itu malam Jumat.

Terdengar di kejauhan, suara penjaga malam memukul tiang listrik untuk menunjukan waktu. 'Dua belas kali? Apa gak keliru si penjaga malam itu?' batinku. Aku lihat arloji, jarum masih menunjukan angka sembilan. Aku periksa lebih teliti. 'Ya ampun, ternyata jamku yang mati. Jarum pendeknya dari tadi masih tetap di angka sembilan!'

 Pantas saja jalanan sepi sekali. "Terus, Mbak?" tanyaku semakin penasaran. "Terlindas mobil?"

"Suami saya lalu dihajar massa hingga nyaris tewas. Saya sempat ditolong dan mau dibawa ke rumah sakit. Tapi tidak tertolong!" Ia memalingkan wajah ke arahku, dan sambungnya lirih, "Saat menunggu ambulan datang, saya meninggal, di bangku ini!"

"Yaa Allah..! Kok gak ngomong dari tadi, Mbak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun