Oleh: Tri Handoyo
Pembunuhan pertama di dunia terjadi pada peristiwa Qobil dan Habil, dua anak Nabi Adam. Sejarah perseteruan paling populer hingga kini itu sebetulnya hanya berpondasikan iri dengki.
Singkat cerita, Hawa melahirkan dua pasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Yang pertama diberi nama Qabil dan Iqlima, sedangkan yang kedua diberi nama Habil dan Labuda.
Setelah anak-anak itu sudah baligh, Allah memerintahkan Adam agar mengawinkan anak-anaknya yang tidak sekandung, yakni Qabil dinikahkan dengan Labuda, dan Habil dinikahkan dengan Iqlima.
Lantaran paras muka Labuda tidak secantik Iqlima, Qabil merasa iri dengki kepada Habil. Qobil tidak rela dengan keputusan itu sehingga ia pun mengajukan protes kepada ayahnya.
Nabi Adam kemudian memerintahkan keduanya agar berkurban, dan berharap nantinya mendapat petunjuk dari Allah. Qabil yang bekerja di ladang mempersembahkan hasil pertanian dengan kualitas terendah. Sementara Habil yang mempunyai peternakan berkurban dengan kambing terbaik.
Setelah itu Allah mengirimkan api sebagai petunjuk. Api itu menyambar kurban dari Habil, yang berarti korbannya diterima oleh Allah.
Ketetapan Allah itu justru membuat kedengkian Qabil semakin memuncak. Ia pun melontarkan ancaman serius kepada adiknya, "Sungguh, aku benar-benar akan membunuhmu apabila engkau jadi menikahi saudara kembarku!"
Dengan tenang Habil memberikan jawaban yang kemudian diabadikan dalam Al Quran Al-Ma'idah Ayat 28, "Sungguh, kalau kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Habil tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, karena ia meyakini bahwa barangsiapa yang bertakwa maka ia akan mulia di sisi Allah.