Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Musuh Bebuyutan

7 Mei 2024   06:54 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:20 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo


Oleh: Tri Handoyo

Pembunuhan pertama di dunia terjadi pada peristiwa Qobil dan Habil, dua anak Nabi Adam. Sejarah perseteruan paling populer hingga kini itu sebetulnya hanya berpondasikan iri dengki.

Singkat cerita, Hawa melahirkan dua pasang anak kembar laki-laki dan perempuan. Yang pertama diberi nama Qabil dan Iqlima, sedangkan yang kedua diberi nama Habil dan Labuda.

Setelah anak-anak itu sudah baligh, Allah memerintahkan Adam agar mengawinkan anak-anaknya yang tidak sekandung, yakni Qabil dinikahkan dengan Labuda, dan Habil dinikahkan dengan Iqlima.

Lantaran paras muka Labuda tidak secantik Iqlima, Qabil merasa iri dengki kepada Habil. Qobil tidak rela dengan keputusan itu sehingga ia pun mengajukan protes kepada ayahnya.

Nabi Adam kemudian memerintahkan keduanya agar berkurban, dan berharap nantinya mendapat petunjuk dari Allah. Qabil yang bekerja di ladang mempersembahkan hasil pertanian dengan kualitas terendah. Sementara Habil yang mempunyai peternakan berkurban dengan kambing terbaik.

Setelah itu Allah mengirimkan api sebagai petunjuk. Api itu menyambar kurban dari Habil, yang berarti korbannya diterima oleh Allah.

Ketetapan Allah itu justru membuat kedengkian Qabil semakin memuncak. Ia pun melontarkan ancaman serius kepada adiknya, "Sungguh, aku benar-benar akan membunuhmu apabila engkau jadi menikahi saudara kembarku!"

Dengan tenang Habil memberikan jawaban yang kemudian diabadikan dalam Al Quran Al-Ma'idah Ayat 28, "Sungguh, kalau kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."

Habil tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, karena ia meyakini bahwa barangsiapa yang bertakwa maka ia akan mulia di sisi Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun