Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aliran Sesat Penuh Rahmat

28 April 2024   08:01 Diperbarui: 19 Juni 2024   07:21 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Saat itu angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan kering yang menderita karena kemarau panjang. Pepohonan seolah merana hadapi kematian.

"Dalam pengajian ini jangan berharap kalian akan mendengar banyak dalil-dalil," sambung Cak Sesat memecah keheningan, suara bass baritonnya menggerayangi tiap dinding bangunan masjid.
Karakter suara sangat rendah, besar, dan dalam, yang dapat menimbulkan kewibawaan. "Sebab agama itu adalah praktek, bukan sekadar teori! Agama harus dipraktekan, bukan dijadikan bahan seminar, lokakarya, simposium, dan akhirnya hanya memantik perdebatan seru tanpa penerapan!"

Pondok Pesantren pimpinan Cak Sesat itu memang cukup unik. Jika di tempat lain orang berebut sebagai pemilik kebenaran, berebut mengaku paling lurus, paling baik, paling benar, bahkan paling suci, maka di tempat itu mental mereka terlatih untuk menerima sebaliknya.

"Wahai orang-orang kafir!" seru Cak Sesat seperti biasanya.

"Ya saya, Cak!" jawab para santri serentak.

Keunikan lainnya, pimpinan pondok itu tidak dipanggil dengan sebutan kyai, ustadz, gus,  atau syech, melainkan cukup dipanggil 'Cak'.

"Hei manusia musyrik!"

"Ya saya, Cak!"

Di era serba instan ini, di mana tingkat kompetisi begitu tinggi dan canggih,
semua orang pasti berlomba-lomba untuk jadi pemenang. Semua ingin jadi yang paling unggul dan merasa paling layak jadi juara.

Jarang ada yang ingat bahwa mengakui kelemahan merupakan salah satu kualitas kepribadian yang utama. Dengan kemampuan menyadarinya, maka orang akan berusaha untuk selalu memperbaiki diri. Jadi, proses tumbuh kembangnya potensi diri berawal dari kesadaran dan pengakuan akan segala kelemahan dan kekurangan.

Adanya motivasi besar untuk tampil sempurna di mata orang lain seringkali justru akan membuat pelakunya mati-matian menyembunyikan kelemahan diri dengan cara berpura-pura. Sementara sikap mengakui kelemahan adalah cara menghindari
kegemaran menghakimi dan mencegah merasa lebih baik dibanding orang lain. Kesadaran itu juga akan mendorong untuk senantiasa bersikap jujur dan rendah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun