Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Kriminal Berlabel Halal

23 April 2024   07:43 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:13 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Abdullah bin Ubay berkata, "Demi Allah, tentu ia (Aisyah RA) tidak selamat darinya (Shafwan), dan ia (Shafwan) tentu tidak selamat darinya (Aisyah) juga. Istri nabimu bermalam dengan seorang laki-laki sampai pagi hari."

Orang-orang munafik pun percaya dengan hasutan Ubay. Ia meracik berbagai bumbu untuk menggiring opini agar lebih sedap seperti, "Aisyah pulang berdua bersama Shafwan, si pemuda tampan rupawan serta menjadi kepercayaan Muhammad?"

Nyaris semua penduduk Madinah termakan oleh hasutan itu. Nabi Muhammad SAW pun akhirnya sampai ikut goyah, hingga Beliau bertanya langsung kepada Aisyah tentang desas-desus itu.

Suasana di Madinah tidak lagi tenang. Sayidah Aisyah sampai jatuh sakit dan akhirnya minta ijin kepada Nabi agar sementara waktu pulang ke rumah ayahnya, Sayidina Abu Bakar.

Wahyu yang diharapkan dari Allah pun tak kunjung turun. Hampir selama sebulan suasana penuh curiga menjadi semakin merajalela.

Dua cendikiawan besar dalam bidang hadis, yang kitabnya secara validitas dan akurasi berada di bawah Al-Qur'an, yakni Imam Bukhari dan Imam Muslim, mengabadikan timbulnya berita dusta tersebut dengan istilah Haditsul Ifki. Haditsul ifki adalah suatu perkataan, pembicaraan atau informasi yang disampaikan tidak sesuai fakta atau dengan kata lain berita dusta.

Sampailah suatu hari, wahyu Allah yang dinanti-nanti turun, menyatakan bahwa Aisyah tidak berbuat apa-apa dengan Shafwan, dan kesuciannya terpelihara dengan sempurna.

Allah mengawali wahyu tentang kebohongan berita dengan dengan firman-Nya yang artinya,

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga..." (An Nur : 11)

Di ujung ayat itu, Allah menegaskan ancaman kepada penyebar berita dusta,

"... Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita dusta itu, baginya azab yang besar pula."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun