Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merepotkan MK

9 April 2024   21:28 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:16 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menjelang tidur malam, di ujung diskusi itu Semar mengakhiri dengan nasehat singkat, "Kita harus memiliki sifat 'tadah, pradah, dan ora wegah'."

"Mohon dijabarkan maksudnya, Mo?" pinta ketiga putranya.

"Pertama tadah, artinya menerima. Doa kita hanyalah rasa syukur atas segala yang telah kita terima. Ciri orang yang sehat mentalnya pasti memiliki rasa syukur dalam hidupnya."

"Kedua pradah, artinya ikhlas memberikan apapun yang menjadi potensi kita kepada sesama, baik itu pengetahuan, tenaga, pikiran atau harta benda, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Sikap mental ini akan menstabilkan pikiran sehingga kita terhindar dari rasa frustasi atas harapan yang tidak sesuai dengan realitas."

"Ketiga ora wegah, artinya tidak pilih-pilih. Entah itu pekerjaan besar atau kecil, harus tetap dikerjakan dengan sepenuh hati. Totalitas."

"Kemudian yang terpenting, jangan pernah merepotkan Mahkamah Kayangan!" pungkas Semar tegas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun