Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penipu Paling Berbakat Sedunia

22 Maret 2024   06:51 Diperbarui: 16 Juni 2024   08:02 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Setelah persatuan mereka lemah, Snouck mengusulkan agar Belanda mengadakan serangan umum di Aceh yang dipimpin oleh J.B van Heutz, Gubernur Sipil dan Militer Aceh. Sebagai hasilnya, Kesultanan Aceh takluk pada 1903.

Snouck Hurgronje jelas mengaku melakukan pendekatan rasialis. Dalam beberapa keterangannya, ia menegaskan bahwa bangsa Arab memiliki kedudukan istimewa. Sementara pribumi menempati posisi terendah. Ini bertujuan untuk membuat kesenjangan, sebab jika terjalin persatuan antara orang Islam, apalagi persatuan antara Arab-Pribumi, ini akan menjadi kekuatan yang sangat dasyat. Politik rasialis itu berjalan sukses.

Lewat skema adu domba yang cerdik, menjual nama Tuhan, Rasul, agama dan memperdaya ulama agar saling mencurigai satu sama lain dalam perebutan pengaruh. Semua itu dilakukan bukan atas dasar kebenciannya terhadap Islam, akan tetapi semata-mata demi melanggengkan status-quo.

Menurutnya, tidak ada sudut neraka yang disediakan baginya, sebab seorang pahalawan yang telah berjasa besar buat bangsa dan negara pasti akan masuk surga. Itu keyakinannya.

Di akhir masa jabatannya, Snouck menikah lagi dengan wanita pribumi lain. Ia memiliki 3 orang anak dari istri sbelumnya dan seorang anak dari istri keduanya.

Ia kembali ke Belanda di tahun berikutnya untuk melanjutkan karier akademis, dan terus menghasilkan banyak studi yang lumayan rumit, dan menjadi otoritas internasional yang berkaitan dengan dunia Arab dan agama Islam. Banyak karyanya yang diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Jerman, Prancis dan Inggris.


Si penipu paling berbakat sedunia yang sekaligus manipulator ulung itu meninggal dengan tenang di Leiden, tetapi pemikiran dan ide-idenya dalam berbagai bentuk yang sudah lebih bervariatif, untuk tujuan-tujuan politis dan ideologis tertentu, masih hidup dan dipakai hingga dewasa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun