Mohon tunggu...
TRI HANDITO
TRI HANDITO Mohon Tunggu... Guru - Kawulaning Gusti yang Mencoba Untuk Berbagi

Agar hatimu damai, tautkankanlah hatimu kepada Tuhanmu dengan rendah hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merajut dengan Benang Kusut

1 Februari 2025   10:40 Diperbarui: 1 Februari 2025   11:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen pribadi

Harmonisasi hidup tercipta dari konsitensi rajutan-rajutan kecil yang berpola. Setiap benang kasih sayang, welas asih, dan kebersamaan adalah bagian dari pola besar yang kita rajut setiap hari. Seperti kain yang membutuhkan tangan perajin yang terampil dan hati yang tulus; hidup juga memerlukan perhatian dan ketulusan untuk menghasilkan harmoni yang hakiki.

Hidup, pada akhirnya, adalah paradoks yang begitu memikat. Di satu sisi, ia dipenuhi dengan kekusutan yang melelahkan; di sisi lain, ia memberi peluang untuk menciptakan keindahan dari simpul-simpul yang terurai. Maka, daripada hanya mengeluh tentang kekusutan, mari kita terus merajut dengan sabar, dengan hati yang penuh welas asih, dan dengan keyakinan bahwa harmoni adalah hasil dari upaya yang tulus dan terus-menerus.

Epilog: Merajut Harmoni Kehidupan

Hidup ibarat kain yang besar lagi rumit, yang harus kita rajut setiap hari. Kain itu akan menjadi indah dan nyaman jika kita memilih benang yang tepat dan bersedia mengurai simpul yang mengganggu. Rajutan harmonisasi hidup membutuhkan kesabaran, keberanian, dan usaha bersama untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna. 

Mengutip pesan bijak Buya HAMKA:

"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."

Dalam konteks merajut simpul-simpul kehidupan, pesan bijak tersebut menjadi pengingat bagi kita untuk tidak menyerah pada kemalasan atau rasa takut menghadapi kekusutan problematika hidup. Kehidupan yang harmonis hanya dapat tercapai jika kita mau berusaha dan bekerja keras, bahkan ketika rasa lelah mendera raga dan jiwa kita. 

Kita tidak bisa membiarkan benang-benang yang kita rajut menjadi semakin kusut dan terbuang sia-sia karena kemalasan atau keengganan untuk menghadapi tantangan. Sebaliknya, kita harus menggunakan setiap untaian benang yang ada (meskipun mungkin kusut) untuk menciptakan rajutan kain kehidupan yang tak hanya indah, namun juga bermakna dan bermanfaat bagi sesama.

Oleh karena itu, sebelum memulai merajut pastikan benangnya tidak kusut, atau siapkan hati kita untuk menguraikannya dengan penuh kesabaran dan ketulusan. Hidup ini adalah pilihan!  Hanya dengan usaha yang sungguh-sungguh, maka kita dapat menciptakan rajutan kain kehidupan yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kekuatan bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Rajutlah dengan bijaksana, penuh ketulusan, dan welas asih, tanpa pernah mendahulukan istirahat sebelum purna usaha kita. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun