Mohon tunggu...
TRI HANDITO
TRI HANDITO Mohon Tunggu... Guru - Kawulaning Gusti yang Mencoba Untuk Berbagi

Agar hatimu damai, tautkankanlah hatimu kepada Tuhanmu dengan rendah hati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momen dan Komitmen

25 Januari 2025   19:06 Diperbarui: 25 Januari 2025   19:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Oleh karena itu, kemampuan untuk mengenali, menyelami, dan memanfaatkan momen secara cerdas adalah kunci untuk membangun kebermaknaan momentum.

Fenomena yang lebih unik lagi terkait momen dan komitmen adalah ada semacam hubungan timbal balik yang saling memicu. Komitmen perubahan perlu momen yang pas dan sebuah momen bisa memunculkan komitmen untuk perubahan. Komitmen yang diwujudkan melalui tindakan tidak hanya memanfaatkan momen yang ada, tetapi ternyata juga menciptakan momentum baru yang menggerakkan proses perubahan.  

Sebagaimana dinyatakan oleh Steers dan Porter (dalam bukunya yang berjudul Motivation and Work Behavior. 5th Ed.), komitmen adalah keadaan di mana seseorang terikat oleh tindakannya sehingga keyakinan dan keterlibatannya semakin kuat. Dalam hal ini, tindakan yang didasari oleh komitmen menjadi penguat momentum yang tidak hanya mengarah pada tujuan, tetapi juga memperkuat keyakinan terhadap arah tersebut. Hati semakin yakin dan langkah semakin mantap demi mengarahkan segala daya upaya untuk mengarah pada pencapaian maksud di sebalik komitmen.

Menurut Heraklitos, satu-satunya konstanta dalam hidup adalah perubahan. Dalam konteks ini, komitmen dan momentum menjadi alat yang memungkinkan seseorang beradaptasi dengan perubahan yang selalu terjadi. Momen memberikan kesadaran untuk bertindak, komitmen memberikan dasar untuk menghadapi perubahan, dan momentum menjadi energi yang membawa seseorang atau kelompok melewati transformasi yang tidak terhindarkan. Dengan memahami bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan, dan bahwa waktu yang hilang tidak akan kembali, kita dapat melihat momen, momentum, dan komitmen sebagai pilar yang saling melengkapi dalam menciptakan keberlanjutan di tengah dinamika kehidupan.

Hal penting yang dapat disimpulkan adalah bahwa momen, momentum, dan komitmen tidak hanya saling berkaitan, tetapi juga menjadi respons manusia terhadap hakikat perubahan yang terus berlangsung. Dalam setiap laju gerak langkah kita, patut untuk memanfaatkan momen yang ada, membangun komitmen yang kokoh, dan menciptakan momentum yang kuat sebagai ikhtiar mulia kita untuk selalu bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan.

Susah memang...

Tetapi bukan berarti tidak bisa dicoba,

dan bukan berarti tidak akan mungkin berhasil!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun