Freya, seorang gadis sederhana berumur 18 tahun.  kulitnya hitam manis, rambutnya lurus, memiliki satu lesung pipi, manis dan juga sangat pintar. Anak semata wayang dari pasangan Pak Yanto dan Bu  Inah.
Gadis manis ini tinggal di daerah pantai Parangtritis. Setiap sepulang sekolah, Freya selalu membantu ibunya menjual aksesoris dan berbagai makanan ringan dengan berkeliling mengendarai sepedanya di daerah pantai.
Hari Minggu ini Freya membantu ibunya berjualan dari pagi hingga senja. Tepat pukul 18.30 waktu setempat, kedua orangtua Freya mengajaknya makan diluar. Walaupun hanya makan malam di warung lesehan sederhana Freya nampak sangat bahagia.
"Tumben-tumbenan Bapak sama Ibuk ngajak makan diluar?" tanya Freya.
"Kamu lupa ya Fey?" kata Bu Inah balik bertanya.
Freya hanya mengerutkan keningnya dan menggeleng kepala tak mengerti maksud perkataan ibunya.
"Lupa apa buk?" tanya Freya benar-benar belum mengerti.
"Hari ini kan tepat kamu berusia 18 tahun," balas Bu Inah.
Freya menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, matanya membulat sempurna. Ia tak menyangka bapak dan ibunya mengingat tanggal ulang tahunnya.
Bapak mencium kening Freya dengan lembut.