***
Apartemen ditemukan dengan mudah, begitu juga dengan kamarnya. Banyak apartemen sepanjang jalan runtuh atau rusak berat. Apartemen 24 ini masih berdiri kokoh sebenarnya ya mengherankan juga tetapi itulah faktanya. Pemboman memang terus berlangsung setiap hari tetapi tetap saja ada banyak apartemen yang berdiri kokoh dan tidak tergores sedikit pun meskipun yang porak-poranda bahkan yang runtuh sama sekali jauh lebih banyak lagi.
Di depan pintu kamar yang jauh dari bagus itu sang Romo mengetuk perlahan. 1156B, ya memang ini.
Setelah dua kali mengetuk, seorang pemuda berkulit putih, tampan, Â usianya pasti baru puluhan, bertelanjang dada, sebuah kalung berleontin tampak berkilau di dadanya, membuka pintu
'Ya, maaf sedang bersih-bersih,' kata pemuda tampan itu ramah.
'Kamar 1156B, kan?'
'Ya benar ...'
'Siapa yang sedang sakit?'
Pemuda tampan itu seperti tidak percaya pada pendengarannya. Wajahnya jelas menunjukkan rasa heran. Siapa yang sakit? Sakit apanya? Tidak ada orang sakit di sini ...
Romo menatap tajam pemuda itu. Lho kok seperti heran, bukankah mamamu yang mengatakan itu. Yah ...
'Tadi mamamu datang ke pastoran dan memberi tahu bahwa salah seorang putranya sedang sakit keras dan meminta agar diberi minyak suci ...'