Apa maksud Tuhan menambahkan yang di atas ini? Bukankah ucapan ini menggetarkan hati mereka yang paham? Bukankah ini sama dengan peringatan bahwa bangsa lain, dalam hal ini orang Romawi, sangat percaya pada Tuhan sedangkan orang Yahudi justru tidak atau banyak yang tidak? Apakah ini  bukan sebuah ironi yang dahsyat dan menggetarkan? Yang dituju tidak percaya justru bangsa lain yang percaya? Bukankah bangsa lain itu yang akan menghadiri Perjamuan Tuhan sedangkan bangsa yang diundang khusus oleh Tuhan justru tidak akan masuk ke perjamuan itu?
Yah mau apalagi karena tampaknya memang akan begitu dan Tuhan menyampaikan hal semacam ini tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. Maka dari itu segeralah percaya, segeralah total percaya, kata Kasidi, sebab kalau tidak jangan heran jika bangsa lain, kelompok lain, yang akan mengikuti perjamuan abadi Tuhan, sedangkan kita akan dihukum. Yang diundang tidak datang, yang tidak diundanglah yang akan dipaksa untuk masuk dan mengikuti perjamuan abadi Tuhan. Ironis, bukan? (sda/tbs-29062024-hvk83-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H