Negara melangkah ke meja tulisnya. Ada banyak kertas dan tumpukan naskah yang belum rampung.
Anak muda ini menghela nafas. Kalau dia terus disibukkan oleh kuliah bagaimana dia bisa cepat-cepat menyelesaikan novel akbar ini?
Negara meraih tumpukan naskah yang belum selesai itu. Masih sampai halaman yang keseribu padahal dia merencanakan sampai sepuluh ribu halaman. Mungkinkah tahun ini  "Relung-Relung Penyesalan" akan rampung seperti yang direncanakan sementara tantangan baru yang tidak kalah rumitnya telah menunggu?
"Tidak selesai setahun, akan kuselesaikan dua tahun!" gumam pemuda yang sedang mencoba menciptakan novel terakbar dan tertebal ini. "Pokoknya sebelum aku memenangkan taruhan dengan ayah, novel ini harus telah diselesaikan!" (R-SDA-14032021-087853451949)