Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Guru Besar Matematika

12 Maret 2021   07:48 Diperbarui: 12 Maret 2021   08:00 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.murnis.com/tag/bali/page/2/

"Baiklah, syaratmu kuterima, Ketut! Jika aku gagal menjawab soal matematikamu, kalian semua tidak akan pernah melihat aku marah-marah lagi dalam kelas ini."

Ketut Sudiarta tersenyum, seluruh mahasiswa yang lain juga tersenyum. Satu kosong untuk kemenangan mahasiswa.

"Soalnya  begini, pak Prof.," Ketut Sudiarta dengan suara penuh nada kemenangan mulai membeberkan soal matematikanya. "Ada tiga pedagang kelapa. Pedagang I mempunyai 10 butir kelapa, Pedagang II mempunyai 30 butir kelapa, dan Pedagang III mempunyai 50 butir kelapa. Mereka ingin menjual kelapa-kelapa tersebut. Ketika menjual kelapanya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Persyaratan tersebut adalah (1) mereka harus menjual semua kelapa yang ada; (2) waktu menjual, harga penjualan harus sama; (3) pendapatan akhir setelah semua kelapa dijual harus sama; (4) tidak boleh menjual dengan harga nol; (5) tidak boleh ada tipuan, bonus, ataupun diskon.

Pertanyaannya sekarang, dijual dengan harga berapa kelapa-kelapa tersebut agar semua persyaratan ini terpenuhi."

***

Tidak lagi terdengar bentakan Prof. Dr. Kompyang Reda, M.Sc dari ruang kuliah mahasiswa semester I jurusan Matematika. Sementara pihak Rektorat dan Senat Universitas gagal menemu-kenali latar belakang pengajuan permohonan pensiun dini Prof. Kompyang. Hanya sas-sus yang beredar mengatakan bahwa Prof. Kompyang sedang sibuk. Sibuk apa? Hahaha ... tidak usah ditanya dah,  nanti malah semakin kacau. (R-SDA-11032021-087853451949)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun