Pembajakan KRI
Tri Budhi Sastrio
Keberanian saja tidaklah cukup,
Ketegaran mental dan wibawa pribadi
Amat menentukan dalam banyak tindakan.
Karenanya, perbawa dan wibawa
Adalah ciri utama kepemimpinan.
Bersamaan dengan ditanda-tanganinya sertifikat penyerahan, hadirin bertepuk-tangan dengan meriah. Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat tersenyum gembira. Di sebelahnya berdiri seorang Letnan Kolonel Angkatan Laut. Masih muda dan berwajah tampan. Di dada sebelah kiri terbaca nama Haryono. Letnan Kolonel Haryono.
Karier pelaut ini memang luar biasa. Mungkin karena nasib baik ditambah dengan otak cemerlang, dia sama sekali tidak mendapat kesulitan meniti jenjang kepangkatan sampai akhirnya menjadi Letnan Kolonel. Sekarang dia terpilih sebagai Komandan Kapal Perang Republik Indonesia yang baru, KRI Nagasasra. Sebuah tugas yang membanggakan.
Duta Besar Indonesia, selesai menyalami wakil pemerintah Jerman Barat, tidak lupa menyalami Letnan Kolonel Haryono.
"Selamat, Letnan Kolonel," kata Duta Besar sambil tersenyum ceria.
"Terima kasih atas kesempatan ini!" balas Letnan Kolonel Haryono.
"Sejam lagi anda akan berlayar, bukan?"
"Benar, pak!" kata Letnan Kolonel Haryono sambil mengikuti Duta Besar yang perlahan berjalan mengikuti rombongan. "Saya diberi perintah secepat mungkin tiba di tanah air karena tampaknya rongrongan musuh semakin meningkat!"
Duta Besar mengangguk dan wajahnya yang ceria berubah sedikit kelam. Konflik antara negaranya dengan salah satu negara tetangga menjadi beban bagi semua warga negara.
"Mudah-mudahan diplomat kita bisa menyelesaikan sengketa ini!" kata Duta Besar dengan suara lirih.