Kemudian sang Kolonel memerintahkan pada sopir untuk berangkat. Tiga mobil misterius penuh dengan tentara bersenjata lengkap mengiringi mobil sang Jenderal.
     "Sang burung tidak akan pernah terbang lagi, Jenderal," kata sang Kolonel menambahkan. "Sayap-sayapnya telah kita ikat sekarang."
     Jenderal itu tidak menjawab, tetapi senyumnya yang polos tanpa dosa kembali mengembang. Dia menyandarkan tubuh dengan santai. Masih ada banyak ketua fraksi yang harus dihubungi tetapi dia yakin sebelum fajar semuanya akan sepakat untuk berdiri di belakangnya, meskipun untuk saat ini mereka tidak menyadari hal itu. (R-SDA-10032021-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H