Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Neraka di Arjuna Tiga

13 Desember 2020   10:37 Diperbarui: 13 Desember 2020   11:01 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neraka di Arjuna Tiga
Tri Budhi Sastrio

Seringkali dikatakan teknologi maju adalah
Sebuah jawaban bagi banyak permasalahan dunia!
Tentu saja ini benar! Tetapi adalah juga benar bahwa
Teknologi memunculkan banyak permasalahan baru!

Ketika Arjuna Satu dan Arjuna Dua diluncurkan, satu-satunya pejabat tinggi yang hadir dalam upacara peluncuran adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tetapi ketika Arjuna Tiga diluncurkan, tidak kurang dari Presiden dan Menteri Perhubungan hadir. Tampaknya ini wajar saja. Sebagai kapal tanker super raksasa, Arjuna Tiga memang dirancang sebagai kapal tanker terbesar yang pernah dibuat oleh manusia. Yang lebih hebat lagi, tanker terbesar ini lahir dari tangan putra-putra Indonesia berpendidikan dalam negeri.

Mungkin karena faktor inilah duta-duta besar negara sahabat, baik yang mempunyai armada maritim besar, sedang, kecil, ataupun yang sama sekali tidak mempunyai armada maritim, berkenan hadir. Bahkan menurut sebuah sumber resmi mereka sendirilah yang mengajukan permohonan secara resmi agar diundang dalam upacara peluncuran Arjuna Tiga.

Mereka heran dan kagum pada kemampuan negara yang baru saja mendapat predikat modern ini. Mampu menciptakan sesuatu yang pantasnya hanya diciptakan oleh negara sudah lama maju merupakan prestasi yang pantas untuk dicermati secara langsung.

Suasana upacara megah meriah, semegah dan semeriah penampilan Arjuna Tiga. Ribuan panji-panji berwarna-warni menghiasi pelabuhan tempat upacara dilaksanakan. Di atas Arjuna Tiga tidak kalah semaraknya. Panji-panji perusahaan berdampingan megah dengan bendera kebangsaan.

Di ruang pengendalian Arjuna Tiga, yang luasnya tidak kalah dengan lapangan sepak bola dan dipenuhi oleh peralatan kendali yang rumit, tampak Nakhoda II sedang sibuk berbincang-bincang dengan stafnya. Nakhoda I berada di darat ikut menyambut kedatangan Kepala Negara.

Tepat pukul 9 pagi, sirene Arjuna Tiga meraung nyaring membelah hiruk pikuknya dermaga pelabuhan. Sejenak para undangan terdiam. Dengan berbunyinya sirene Arjuna Tiga menandakan sesaat lagi Kepala Negara akan memberikan amanatnya. Tepuk tangan gemuruh ketika Kepala Negara selesai  menyampaikan amanat, disusul penekanan tombol tanda peresmian peluncuran. Kembali sirene Arjuna Tiga berkumandang nyaring, sementara kapal tanker raksasa itu sendiri perlahan-lahan lunasnya menggelincir sebelum akhirnya menyentuh air laut biru.

Selesai sudah upacara pelepasan akbar. Nakhoda I segera kembali ke kapal tempat dia akan bertugas setelah mengantar Kepala Negara ke helikopter untuk kembali ke Jakarta. Sungguh suatu kehormatan besar bagi Arjuna Tiga karena Kepala Negara berkenan meluangkan waktu terbang khusus dari Jakarta cuma untuk melepas kapal ini secara resmi. Nakhoda II didampingi oleh para mualim dan para staf pelaksana pengoperasian menyambut kedatangan Nakhoda I dengan senyum lebar. Jabat tangan hangat penuh kegembiraan segera mewarnai ruang kendali.

"Kita berangkat sesuai dengan jadwal, Kapten?" tanya Nakhoda II di tengah suasana ceria. Nakhoda I melirik arloji emasnya dan mengangguk. "Usai sudah waktu bergembira. Sekarang tiba waktunya bekerja!" kata Nakhoda I, kembali ke sifat aslinya, disiplin dan bersungguh-sungguh.

Nakhoda II mengangguk. "Saya setuju dengan Anda, Kapten! Anda sendiri  yang akan memberi tahu mereka?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun