Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Ada yang Abadi Kecuali ...

21 Juli 2020   11:15 Diperbarui: 21 Juli 2020   11:37 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana dan bersahaja, tapi sari pati inti makna  

Justru mencakup rajut bentang raya alam semesta.

Angkat topi kepada perasan kata sampai batasnya.

Kemudian, inilah centilnya sang penyair rajut rona

Yang berhasil tangkap desah jiwa kayu bakar cinta

Yang tak sempat ucap apa-apa pada api membara

Yang menjadikannya abu takdir terbakar oleh cinta.

Juga awan pada hujan yang tidak sempat bertanya

Mengapa ia pada akhirnya tiada hanya karena dia?

Lalu doa, doanya, doa si peniup busa samudera,

Bahwa hanya doanya yang bergetar, yang dirasa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun