Penelitian dilakukan di Ruang Praktikum Radiografi Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga Surabaya. Dalam penelitian ini, populasi penelitian diambil dari keseluruhan percobaan expose dengan pemeriksaan cervical yang diperiksa menggunakan teknik radiografi cervical left posterior oblique. Sampel yang digunakan adalah pasien cervical right posterior oblique dengan klinis cervical root syndrome kooperatif. Persiapan alat yang akan digunakan dalam penelitian secara lengkap, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan lancar. Dalam penelitian ini alat yang digunakan sebagai penunjang pemeriksaan meliputi:. Sinar-X, Kaset (Computer Radiography Image Plate), Image plate reader. Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulan. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik pemeriksaan radiografi cervical RPO (Right posterior oblique) dengan arah sinar 15o chepalad dan tegak lurus pada kasus cervical root syndrome (CRS). Analisis data dimulai dari hasil observasi atau pengamatan secara langsung terhadap jalannya pemeriksaan cervical dengan klinis cervical root syndrome (CRS).. Selain observasi data juga diperoleh melalui pengumpulan data berupa surat permintaan, foto hasil radiograf beserta hasil bacaan dengan dokumentasi selanjutnya wawancara dengan radiografer dan dokter radiologi. Selanjutnya peneliti mengkaji dari data-data yang dikumpulkan dengan literatur untuk membahas permasalahan yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemeriksaan miring posterior servikal kiri adalah prosedur pencitraan medis yang digunakan untuk menilai leher dan tulang belakang. Ini melibatkan pengambilan gambar sinar-X leher dari sudut tertentu, dengan sinar sinar-X diarahkan tegak lurus ke bidang tubuh pasien dan miring 15 ke atas ke arah kepala.
Proyeksi miring posterior kiri adalah variasi dari proyeksi lateral, yang diambil dari samping pasien. Proyeksi miring posterior kiri diambil dari belakang pasien di sisi kiri dengan sudut miring. Sudut ini memungkinkan visualisasi tulang belakang leher, termasuk tulang belakang, cakram intervertebralis, serta otot dan ligamen di sekitarnya.
Jenis pemeriksaan ini sering digunakan untuk mendiagnosis patah tulang, perubahan degeneratif, dan kelainan lain pada leher dan tulang belakang. Ini juga dapat digunakan untuk memantau kemajuan pengobatan untuk kondisi ini.
Secara keseluruhan, pemeriksaan miring kiri posterior serviks merupakan alat penting untuk mengevaluasi leher dan tulang belakang dan untuk mengidentifikasi dan mengobati berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi struktur ini.
Â
REFERENSI
- An Introduction to Techniques and Applications (3rd edition) by J. Anthony Seibert and Elizabeth A. Krupinski.
- Fundamentals, Industrial Techniques, and Applications (2nd edition) by David L. Carroll.
- The Cervical Spine (4th edition) by Richard G. Fessler, David W. Polly, and Vincent J. Devlin.
- Cervical Spine Imaging: A Practical Approach (2nd edition) by Jeffrey A. Kleeman and Francis W. Smith.
- "Imaging of the cervical spine: Indications and limitations" by S.M. Rothman and D.S. Cho.
- "Patient preparation for x-ray imaging" by P.C. Johnson and J.M. Boone.
- "Technical considerations for cervical spine imaging" by D.S. Cho and S.M. Rothman.
"X-ray imaging phantoms: A review" by P.C. Johnson and J.M. Boon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H