Mohon tunggu...
Tri Ayu Pujiani
Tri Ayu Pujiani Mohon Tunggu... -

nama: Tri Ayu Pujiani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapakku Super Heroku

28 Desember 2016   23:18 Diperbarui: 28 Desember 2016   23:34 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karangan : Tri Ayu Pujiani

Bag.1

Secangkir kopi menemaninya di pagi hari itu

Serbuk hitam menempel di rambut kumisnya yang tebal

Sambil membaca koran iapun tersenyum, seolah tiada beban pikiran

 

Pikirnya, biarlah pagi ini menjadi pagi yang indah

Masalah tak lagi ia pikirkan

Walau ada setumpuk kasus yang harus ia pecahkan

 

Begitulah ia menghilangkan kepenatan

Dengan berdiam ditemani secangkir kopi

Dengan serbuk yang menempel di kumis tebalnya

 

Bag.2

Indahnya pagi digantikan dengan kejamnya siang

Begitulah pikirnya

Namun ia berusaha agar bisa tetap tersenyum

 

Kala mencari puing puing rezeki menjadi kewajibannya

Ia mencoba mencari dan mencari 

Tanpa kenal rasa lelah dan letih

 

Sosok yang sangat santai di pagi hari, kini berubah

Tidak ada ketenangan lagi pikirnya

Hanya ada gundah, bagaimana ia bisa mendapatkan nafkah?

 

Bukan nafkah sekedar nafkah

Bukan upah sekedar upah

Yang halal sudahlah pasti ia dapat

 

Bapak,

sebutan itu yang sangat layak disandangnya

Tapi.....

 

Bukan bapak sekedar bapak

Bukan sayang sekedar sayang

Bapaku, pahlawan dalam hidupku

Hanya untuk melihat senyumam di wajah anak dan istrinya sosok seorang bapak mampu melakukan apapun, menerjang badai dan terik panasnya matahari hanya untuk membuat bahagia orang yang disayangnya itu.

Itulah sedikit gambaran tentang seorang Bapak yang patut dijadikan sebagai super hero dalam kehidupan kita.

 

(Sayangi kedua orang tua anda, karna restu orang tua adalah restu ilahi)

#lovefather

#loveparents

#lovefamilly 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun